firdayeni

FRDAYENI,S.Pd.I Lahir dan tinģgal di sebuah kampung bernama Sawah Kareh. Nagari Balimbing, Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Putri dari ibu terc...

Selengkapnya
Navigasi Web
PUISI BUAT AYAH

PUISI BUAT AYAH

Hari minggu adalah hari super sibuk bagi seorang ibu, bersih sana bersih sini, mulai dapur sumur hingga ke halaman menjadi aktivitas rutin mingguan. Seperti pagi ini, ibu membersihkan kamar si kakak,gadis cantik yang sudah tinggal bersama kami semenjak ia TK. Ia adalah anak perempuan dari saudara laki-laki ibu Ketika ibu melengok kamar ini sedikit berantakan. Ibu mencoba membersihkannya. Menyusun kertas yang berserakan di lantai. Tiba-tiba matanya ibu tertuju pada selembar kertas yang tergeletak di lantai. Sebuah puisi tulisan tangan si kakak.

Ayah Mengapa?

Ayah mengapa...

begitu sebentar kebersamaan kita

Kau sibuk memenuhi nafkah keluarga

Hingga jarang kta bercengkrama

Ayah Mengapa....

Di saat aku butuh belaianmu

Kau Jauh dari pandangan mata

Aku berteman sepi dan sedu

Bergelut angan dan air mata

Ayah di saat kita bisa bersama

Namun maut merenggut semua

Kau pergi untuk selamanya

Meninggalkanku dalam balutan luka

Ayah...

Walaupun jasad kita sudah terpisah

Namun rindu ini masih tersimpan

Hanya pada Illahi aku berkeluh kesah

Berkali-kali doa kukirimkan

Tanpa terasa air mata ibu tergenang dan mengalir deras bagai anak sungai di pipi ibu. Angannya melayang ke masa lalu, ketika kakak masih kecil pulang ke kampung bersama atuk. Gara-gara gagal masuk SD di rantau karena umur yang nanggung. Kakak sangat bahagia waktu itu masuk TK dan belajar bersama ibu. Ia tidak begitu sedih harus berpisah dengan ayah dan mamanya karena di kampung semua menyayanginya dan juga banyak teman.

Tamat TK kakak masih betah di kampung ia memilih SD di kampung. Ia tidak mau ke rantau,padahal ayah dan mamanya ingin ia di rantau. Beberapa tahun kemudian ibu menikah dan di acara pernikahan itu ayahnya kakak pulang dengan kondisi badan kurang sehat. Setelah berobat beberapa hari kondisi ayah kakak mulai pulih. Semua keluarga senang dan mengingatkan ayah kakak untuk selalu menjaga kesehatan dan jangan terlalu memporsir tenaga.

Beberapa bulan kemudian,berita duka membaluti keluarga kami,ayah kakak sakit kembali,luar biasa parah,sakit kepala yang luar biasa,ayah sampai membenturkan kepalanya ke dinding saking sakitnya. Ayah minta diantar pulang kampung. Kondisi ayah kakak sangat memprihatinkan,makin hari sakitnya makin parah,sampai ia harus dilarikan ke rumah sakit karena koma. Semula kami hanya mengira sakit ayah kakak hanya sakit seperti sebelumnya,ternyata ayah sakit tipus yang sudah meradang ke otak,sehingga menyebakan koma. Ibu berkali-kali meminta si kakak kecil untuk selalu mendoakan ayahnya.

Malang tak mampu kami tolak,Ayahnya kakak menghembuskan nafas terakhirnya,meninggalkan kakak dan adik-adiknya yang masih kecil. Kakak kecil meneteskan air mata, semua orang memeluknya,menaruh iba yatim dalam usia belia. Ayah sudah pergi untuk selamanya,rasa sedih yang mendalam menggerogoti sanubari kakak,namun ia hanya diam dan menepisnya dengan bermain dengan teman-temannya.

Tibalah waktunya kakak perpisahan di SD,ia diminta untu membaca puisi. Puisii inilah yang dibaca kakak. dengan penghayatan yang luar biasa kakak membaca puisinya,tanpa ia sadari air matanya mengalir deras,namun ia terus membaca walau harus diselingi sedu sedan. Semua penonton ikut meneteskan air mata,karena menyadari betul bahwa itu adalah rintihan hati kakak yang tulus buat ayahnya.

Ibu terisak mengenang masa lalunya kakak. Ia melipat rapi puisi itu kemudian menyimpan kembali ke dalam lemari pink milikinya kakak. "Ah....kakak kini kau sudah besar,sudah kuliah,walau kau sudah kembali kepada mamamu,namun bagi ibu kau tetap anak kecil yang dulu datang dan mememlukku dan selalu memanggilku ibuk. walau kini kau jauh namun kau tetap di hati ini." gumam ibu,sambil bergerak kembali membersihkan sisi lain kamar kakak.

Sawah Kareh,22 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mari bersilaturrahmi sambil meinggalkan jejak.Salm literasi.

22 Mar
Balas

Salam literasi bu... Jadi kangen sama ayah yang telah 11tahun meninggalkanku...

22 Mar
Balas

Semoga Allah lapangkan kubur beliau bunda

22 Mar

Sedih bu kisah.nya, kisah nyatakah bu..semangat n salam literasi bu

22 Mar
Balas

Iya bunda. salam literasi

22 Mar



search

New Post