Saudariku
Ku tak pernah merasa benar-benar sendiri
Di sini hunian terasa nyaman
Kau sungguh mengenaliku
Aku pun jua
Beda antara kita
Akan kembali baik-baik saja, bukan ?
Memaafkan
Setia sepanjang jalan
Ikatan yang selalu bertalian
Erat untuk berbagi dan mengayomi
Bersama menggapai asa
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen puisinya mbak. Sukses selalu
I'm really shy actually, Pak. Ini untuk menjawab tantangan kecil dalam diri, 'Ayo nulis puisi." Terima kasih banyak, Pak.
Puisi indah memesona. Penuh hikmah dan sangat bermakna. Sehat dan sukses selalu Bu Safiroh. Salam literasi.
mau tutup muka rasanya lo Bun. Ini mengumpulkan PD untuk berani nulis puisi Bun.
Puisi penuh makna. Erat berbagi dan mengayomi. Keren
Pemula nulis puisi ini Bun. Saya memberi ruang pada diri untuk berani memulai dengan ide sederhana dulu Bun.
Keren Bu.... sehat dan sukses selalu
Oh ... Bunda. Tentu sangat jauh dengan puisi-puisi menewen Bunda. Saya baru pemula yang membebaskan diri dari berpikir takut tulisannya jelek. hihi
Oh ... Bunda. Tentu sangat jauh dengan puisi-puisi menewen Bunda. Saya baru pemula yang membebaskan diri dari berpikir takut tulisannya jelek. hihi
Diksi nan menawan. Sehat dan suksess elalu Bu cantik
Oh Bunda, belum puitis rasanya itu. Saya berusaha menulisnya Bun. Terima kasih dan salam sehat.
Keren puisinya bunda hebat untuk sahabat setia... Sukses selalu
Benar sekali Bunda. Agar persahabatan kita berlanjut dengan ceria.
Keren puisinya Bu Safirah.
Malu aku Bun. Apa adanya banget puisiku ini. Saya paksa untuk menulisnya, Bun. Hehe
Puisi yang keren penuh makna yang sangat mendalam sukses selalu bunda safiroh
Aduuh Pak Thanil. Ini ungkapan hatiku tanpa diksi. Masig harus belajar banyak sekali dari Bapak.
Terima kasih banyak untuk Admin dan sahabat pembaca yang berbahagia. Semoga kita semua dalam keadaan sehat selalu. Salam sehat, bahagia dan sukses selalu. Salam literasi.