Kenangan Penyayat Hati
Menatap gulita mencoba memejamkan mata namun hati enggan menggubrisnya.
Melirik masa lalu orang yang di spesialkan itu memang menyakitkan, meski senyum kerap terlontar namun hati terpencar-pencar.
Alasan demi alasan berebut menggerogoti akal sehat, saling berpacu memupuk kesedihan yang mendalam.
Tanpa disadari kamu terlalu larut dalam senyum palsuku, hingga lupa jika akupun terkadang sakit menahan perihnya hati yang terbesit perisai masa lalumu.:(
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar