Eeh, kesenggol, eh ketabrak, eh jatoh, eh kan kan, yah maaf ya gak sengaja..

Begitulah kiranya ketidak sengajaan, tidak diduga, pun tidak terangan sama sekali, tapi mau tidak mau harus bertanggung jawab atas itu.

Merasa bersalah tapi salahnya dimana, bukannya itu tidak sengaja. Dinukil dari mana pun namanya salah ya tetap salah.

Tapi tapi salahnya siapa, apakah perangai yang tak tahu bicara ini patut disalahkan, ataukah perangainya yang kurang dididik.?

Ah salah lagi, oke si tertidak sengaja yang salah kurang hati-hati begitu kiranya pandangan orang terhadapnya sinis uh, namun menurut rasa si tidak sengaja ia sudah merasa berbuat sebaik selurus semulus mungkin, eeh kok ada yang sengaja menghalangi batu yang mau menghantam, kan situ yang sakit, seketika semua mata melirik si tidak sengaja tajam mengerutkan dahinya menyeramkan.

Ya sudah ya sudah tetap si tidak sengaja yang salah.

Selamat merenung si tidak sengaja yang merasa bodoh dan bersalah besar, tersenyumlah, senyumi dirimu disaat semua orang menilai maafmu bukan arti, kalau bukan kamu sendiri siapa lagi:)