Fithriyah

Fithriyah dilahirkan di Kediri, bulan September tahun 1977. Putra dari Bapak Dartojo dan Ibu Siti Fathonah. Pendidikan SD sampai SMA ditempuh di kota Pare-Kedir...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Harus Menulis?

Mengapa Harus Menulis?

Saya sendiri awalnya menulis hanya karena hobby. Namun seiring waktu, kini saya tahu bahwa menulis karena menyalurkan hobby bukanlah alasan yang kuat untuk menjadikan diri seorang penulis yang produktif. Masalahnya, hobby biasanya dilakukan saat kita merasa senang melakukannya dan ini sangatlah tergantung dari ‘mood’. Jika ‘mood menulis’ sedang baik maka akan menulis, namun jika sedang tak ada mood menulis (bad mood) maka tak kan bisa menulis. Lebih daripada itu, menulis karena menyalurkan hobby biasanya tidak memiliki target apapun. Asalkan sudah menulis ya sudah selesai.

Tentu saya tak ingin seperti itu. Saya ingin menjadi penulis yang produktif menghasilkan karya. Sebisa mungkin menulis sesuatu yang bisa diambil manfaatnya oleh orang lain. Ini berarti tidak boleh asal-asalan dalam menulis. Tulisannya tentu harus berupa tulisan yang bermakna. Bermakna di sini bisa berarti mengandung sebuah ilmu atau gagasan yang bermanfaat untuk orang lain. Tentu bukan berarti kita merasa lebih segalanya dari orang lain, namun berbagi sedikit yang kita punya, tentu akan lebih baik daripada kita tak mau membagikan apa yang kita punya.

Sebagai seorang muslim, menulis juga sebuah upaya untuk berdakwah, menyampaikan ilmu yang kita ketahui dan pahami kepada orang lain. Bukankah dalam agama Islam kita diwajibkan menyampaikan kepada orang lain walau hanya satu ayat? Jadi tak perlu menunggu kita sempurna (menguasai seluruh ajaran agama) untuk bisa berdakwah. Kita berusaha mengajak orang lain untuk bersama-sama berupaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Selain itu, menulis juga sebagai salah satu upaya untuk menasehati diri sendiri. Ketika kita menuliskan sesuatu (berupa sebuah ilmu/nasehat), maka hal itu membuat kita memiliki beban moral untuk bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena setiap apa yang kita tuliskan tentu harus dapat kita pertanggungjawabkan. Jadi jika kita menuliskan sebuah kebaikan, kita juga harus berupaya melakukannya. Ini menjadikan diri kita senantiasa berproses untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Terakhir, menulis adalah bekerja untuk keabadian. Jika kita meninggalkan dunia ini, maka salah satu yang bisa dikenal orang adalah melalui tulisan-tulisan yang kita buat. Walau kita sudah tiada, tulisan kita masih bisa dibaca orang lain dan itu akan membuat kita tetap dikenal dan dikenang. Seperti yang pernah disampaikan oleh penulis ternama Pramoedya Ananta Tour “Orang boleh pandai setinggi langit, namun selama ia tak menulis, maka ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah”.

Oleh karena itu, menulislah!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tentu saya masih harus lebih banyak belajarlagi pak Leck...

14 Jul
Balas

Terima kasih Bu Umul Muarofah

02 Jan
Balas

bu Fitri, kereeeeen. Bagus banget ulasannya. Makasih sudah berbagi

14 Jul
Balas

Sepakat bu. Ayo menulis yuk. Salam kenal bu

14 Jul
Balas

Salam kenal kembali...

14 Jul

Subhanallah, luar biasa bu

14 Jul
Balas

Penuturan yang tertuntun. Mari kita mencoba lakuksn. Dimana dan kapanpun. Salam tulis menulis.

14 Jul
Balas

Terimakasih... Ini salah satu upaya menyemangati diri sendiri dan juga orang lain...

14 Jul



search

New Post