Fitra Yadi

Nama Saya Fitra Yadi Malin Parmato, biasa dipanggil Malin. Sekarang mengajar di Pondok Pesantren Ma'arif As-Saadiyah Batu Nan Limo Koto Tangah Simalanggang keca...

Selengkapnya
Navigasi Web
LAIN ZAMAN LAIN PULA CARA ANAK SEKOLAH MENCARI TAMBAHAN UANG BELANJA
https://www.youtube.com/channel/UCoVXkgbpjsi2yqS-U_WuYiw

LAIN ZAMAN LAIN PULA CARA ANAK SEKOLAH MENCARI TAMBAHAN UANG BELANJA

Di pesantren tempat saya mengajar, banyak murid-murid yang berusaha sendiri mencari tambahan uang belanja, ada yang jualan gorengan, ada pula yang jualan pulsa. Teringat, dulu aku pernah pula mencari tambahan uang belanja untuk sekolah membantu orang tua.Ketika semasa belajar di MTsN Sumanik tahun 1993 - 1996 lalu aku pernah menjual tebu. Seruas tebu bisa tipotong menjadi 6 bagian kemudian ditusuk dengan lidi kelapa lalu dijual seharga Rp. 100 di kantin madrasah.Selain itu aku juga bekerja sebagai tukang Beruk pemetik kelapa. Sebelum sampai di rumah, setiap buah kelapa yang aku dapat sebagai upah, aku usahakan dulu menjualnya keliling kampung.Sampai di Ponpes MTI Canduang, tahun 1996 - 2002, di sela-sela aktifitas belajar di pondok aku berusaha mencari tambahan uang belanja dengan berkuli menggerobakkan barang-barang pedagang keluar-masuk pasar Baso.Selain itu aku juga menjual pisang tandanan, pisang aku beli dari ladang petani kemudian dijual ke tauke di pasar Baso. Dengan bantuan pak Kudun aku belajar pula jual-beli kulit kayu manis, mengolah dan menjualnya ke Pasar Baso.Pernah juga aku jualan kerupuk lado, dititip di warung-warung dekat Madarasah. Menerima upah ke ladang dan ke sawah dan menggali sumur.Kemaren Kamis, 27 Februari 2020 aku pulang kampung ke Sumanik, kecamatan Salimpaung kabupaten Tanah Datar. Di rumah orang tua aku bertemu dengan adik nomor 7, ia sedang libur semester. Namanya Muhammad Nazif, pria kelahiran 21 April 1998, usia 22 tahun sedang kuliah semester empat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Dengannya aku bertukar fikiran tentang kuliah, merantau dan hobi.Lain zaman, lain pula peluang dan tantangannya, Muhammad Nazif menceritakan pengalamannya mencari uang tambahan kuliah dengan cara mengembangkan Channel Youtube.Ia seorang Qori, penghafal Al-Quran, dan juga seniman kriya yang suka dengan dunia iformatika. Ia pandai memotret, mengolah suara dan video. Ia punya perangkat pendukung yang mumpuni untuk menyalurkan hobinya itu.Selama libur semester ini, empat kriya miniatur rumah kayu ia selesaikan. Ia rekam proses pembuatannya dari awal hingga akhir kemudian diupload ke chanel youtubenya.Inilah URL Chanel youtubenya : https://www.youtube.com/channel/UCoVXkgbpjsi2yqS-U_WuYiwNama Chanelnya adalah: "Nazif" sampai sekarang sudah memiliki 9,72 rb subscriber. Di chanel itu ia mengupload video-video seni kriya pembuatan miniatur rumah, masjid, dan juga rumah pohon."Dulu chanel ini pernah menghasilkan uang, saya dapat kiriman sertifikat kode konfirmasi dari youtube kemudian saya proses hingga cairlah uang dari hasil iklan di video-video saya sejumlah 2 juta rupiah. Sekarang saya ingin kembangkan lagi agar chanel ini lebih banyak subscriber dan viewernya biar lebih menghasilkan" akuinya.

#26Ditulis oleh: Fitra Yadi, S.PdIDi SarilamakJum'at, 28 Februari 2020 H - 04 Rajab 1441 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap

28 Feb
Balas



search

New Post