FITRIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana Pendapatmu Anakku (Tantangan 21)

Bagaimana Pendapatmu Anakku (Tantangan 21)

Tanggal 10 Zulhijah tahun ini bertepatan dengan hari Jum’at tanggal 31 Juli 2020. Seluruh umat Islam menyambut dengan penuh kegembiraan. Berbagai persiapan sudah dilaksanakan baik oleh panitia qurban ataupun masyarakat.

Sisi historis dari perayaan Idul Adha ini perlu kita pahami lagi dan petik pelajarannya. Kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Karena kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah)..

Dalam kisahnya betapa Nabi Ibrahim a.s.diberikan ujian keimanan dan ketaqwaan yang sangat berat oleh Allah SWT. Betapa tidak, anak kesayangannya yang sangat pintar, tampan, cekatan pula harus disemblih karena keta’atannya mengikuti perintah Allah SWT. Perintah ini diterimanya melalui mimpi yang dinyatakan dalam Al Quran surat As saffat ayat 102 yang artinya Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka pikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

Keputusannya untuk mena’ati perintah Allaw SWT mendapat bisikan dari Syaithan. Namun Nabi Ibrahim as tetap teguh pada pendiriannya. Ismail setelah mendengar berita ayahnya dan dimintai pendapatnya juga menyetujui dengan Ikhlas dan meminta ayahnya mengikuti apa yang telah diperintahkan Allah SWT.

Allah telah meridhai keduanya memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan mengganti penyembelihan seekor domba sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,Sebagai penghormatan dari Allah baginya, doa keselamatan dari segala musibah dan penyakit. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Menengok kisah di atas suatu hal yang dapat kita ambil pelajarannya yang begitu inspiratif. Pertama keterbukaan dan dialog, dalam keluarga pasti ada masalah dan kesulitan. Apapun kesulitan dalam keluarga hendaklah dibicarakan. Dengarkan pendapat anak dengan terbuka, mintalah masukan darinya dan simaklah apa yang dipikirkan oleh anak. Jadilah orang tua yang demokratis. Hilangkan ego sebagai orang tua karena tidak selamanya orang tua itu benar dan terkadang pendapat anak bisa dipertimbangkan. Orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya, kecuali hal yang bersifat prinsip, misalnya, soal ketaatan pada ajaran agama. Orang tua juga jangan menampilkan diri sebagai sosok yang ditakuti, tetapi jadilah sosok guru yang disayangi, dihormati, dan diidola kan.

Jika anak didengarkan dan disimak pendapatnya ia akan tumbuh menjadi seorang yang berpikir kritis. Dia merasa berarti di tengah-tengah keluarga dan kalau sudah begini anak tidak akan mencari-cari lagi konpensasi di luar rumah. Anak akan terbiasa mencarikan solusi setiap permasalahan. Mereka juga akan mampu berbesar hati dalam menerima segala keputusan

Manfaat bagi ayah, jika anak didengar pendapatnya ayah akan menjadi percaya diri dalam mengambil keputusan. Karena jika sering dilakukan sharing dengan anak, anak akan belajar dan akhirnya terbiasa memberikan solusi terhadap berbagai masalah. Keputusan yang diambil secara demokratis biasanya akan lebih jitu dibandingkan dengan keputusan yang diambil tanpa meminta pertimbangan.

Demikian sekelumit hikmah dari peristiwa Nabi Ibrahim as, semoga kita dianugrahi keluarga yang sakinah mahaddah warahmah. Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1441 H.

Sarilamak, Kamis , 30 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post