FITRIA DEWI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pemuda, Air Kematian, dan Guru yang Bijak

Pemuda, Air Kematian, dan Guru yang Bijak

Seorang pemuda yang tengah putus asa menemui seorang guru dan berkata bahwa ia ingin mengakhiri hidupnya. Hidupnya sangat kacau dan membosankan. Tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari hidupnya saat ini. Lalu Sang Guru memcoba menasehatinya dengan kalimat-kalimat motivasi tapi Si Pemuda tetap bersikukuh dengan niatnya. Lalu Sang Guru berkata " baik, jika kamu memang ingin mengakhiri hidupmu" Sang Guru lalu beranjak mengambil sesuatu. Pemuda itu menatap Gurunya dengan rasa heran. "Ambillah botol minuman ini. Kamu minum dua kali. Minum setengah botol hari ini dan habiskan sisanya besok sore maka kamu akan mati setelah itu" kata Sang Guru. Si Pemuda menatap sambil mendengarkan penjelasan Gurunya dengan terpana dan rasa tidak percaya. Tapi dia tetap mengambil botol minuman itu. Kemudian pamit pulang.

Setibanya dirumah segera diminumnya air yang diberikan Sang Guru tadi setengah botol sesuai penjelasan Sang Guru. Entah mengapa setelah meminum air tersebut dia merasa begitu tenang. Dia benar-benar telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Lalu terpikir olehnya bahwa berarti besok dia akan meninggalkan dunia ini. Dia ingin memberi kesan yang baik disisa hidupnya. Malam ini diajaknya anak dan istrinya makan malam diluar. Ditempat yang cukup mewah. Anak dan istrinya merasa heran tapi mereka sangat senang. Sambil makan mereka bersenda gurau. Mereka pulang dengan rasa sangat bahagia. Ketika akan tidur Si pemuda mencium kening istrinya yang sudah tertidur sambil mengucapkan kata-kata cinta. Dia merasa sudah sangat lama tidak melakukan itu. Keesokan paginya Di Pemuda bangun lebih dulu. Dengan ceria dan semangat dia menyiapkan sarapan pagi untuk anak dan istrinya. Ketika bangun, istrinya makin terheran-heran dengan perubahan sikap suaminya. Tapi dia sangat senang. Dia tidak berani menanyakan perihal ini pada suaminya. Justru ucapan terima kasih dan kata-kata romantis yang diucapkannya seperti sedang membalas ucapan romantis suaminya semalam. Ternyata dia belum benar-benar tertidur saat itu. Si Pemuda merasa hidupnya mulai berubah dan sangat bahagia.

Setelah sarapan Si Pemuda berangkat kekantor dengan perasaan bahagia. Setiba dikantor disapanya dengan ramah setiap orang yang ditemuinya. Mereka pun menyambut sapaannya dengan hangat walau merasa agak heran karena hari ini berbeda sekali. Mendadak dalam satu hari ini Si Pemuda merasa hidupnya jauh berubah menjadi sangat indah dan bahagia. Dia mulai merasa ragu dengan niatnya untuk mengakhiri hidupnya. Namun dia sudah meminum setengah botol air dari Sang Guru. Hatinya mulai bimbang. Akhirnya, sebelum sore ditemuinyalah Sang Guru dan menyampaikan bahwa ia ingin membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Dia belum mau mati sekarang. Diceritakannya lah apa yang terjadi selama satu hari setelah dia minum air yang diberikan Sang Guru dan bagaimana dia merasa hidupnya sudah mulai berubah menjadi sangat membahagiakan. Sang Guru tersenyum sambil berkata "Ya sudah, bagus kalau begitu. Kamu tidak perlu meminum sisa air itu" Lalu Si Pemuda menjawab dengan perasaan gusar " Tapi Guru, Saya sudah terlanjur meminum setengahnya". Masih dengan tersenyum Sang Guru berkata " Tidak masalah karena itu hanya air minum biasa" Betapa lega dan senangnya hati Si Pemuda. Ternyata Sang Guru tidak sungguh-sungguh membiarkannya mengakhiri hidup. Si Pemuda sangat berterima kasih kepada Sang Guru. Ternyata benar nasehat Sang Guru sebelumnya bahwa bagaimana cara kita menyikapi dan menjalani hidup ini akan menentukan bahagia tidaknya kita. Lalu Si Pemuda pamit dengan perasaan bahagia. Berbeda sekali dengan waktu menemui Sang Guru kemaren. Dia mulai merasa hidupnya begitu indah dan bertekad untuk selalu bersikap baik termasuk terhadap keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dia berjanji akan membuang jauh-jauh sifat arogan, sombong dan egonya selama ini.

Dari cerita diatas bagaimana seandainya kita berpikir bahwa hidup kita tidak lama lagi didunia ini. Tentu kita akan mengisi sisa hidup kita dengan berbagai amalan baik. Jadi sangat baik jika kita sering ingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah itu.

Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa ada seorang Anshar yang menghadap Rasulullah Sallallahu 'Alaihi wasallam saat Ibnu Umar duduk bersama Beliau

"Wahai Rasulullah, orang mukmin manakah yang paling utama?" Beliau menjawab, "Orang yang paling baik akhlaknya." Orang itu bertanya lagi, " Mukmin manakah yang paling cerdas?" Beliau menjawab, "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas". (HR. Ibnu Majah)

Kita hidup didunia hanya sementara. Akhiratlah tempat kembali kita sebenarnya. Dunia hanya tempat persinggahan. Tempat kita menyiapkan bekal untuk hidup kita yang sesungguhnya diakhirat. Semoga kita selalu bisa mengisi hidup dengan amalan baik yang ikhlas dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan Rahman dan RahimNya memantaskan kita untuk kembali kekampung halaman kita yaitu surga yang merupakan tempat asal manusia pertama kali. Aamiiin Ya Robbal 'Alamin.

Pengingat Diri.

Semoga Ramadhan ini membawa berkah bagi kita semua. Aamiiin Ya Robbal 'Alamin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post