FITRIA DEWI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tak Semudah yang Tampak

Tak Semudah yang Tampak

Lanjutan Sang Penyemangat Ina.

Tekad Ina untuk membuat bangga orangtuanya telah benar-benar terpatri dihatianya. Ina terus berusaha walaupun akhirnya hanya memperoleh peringkat 2 dikelas XI. Dikelas XII Ina memilih jurusan IPA. Memang itu sesuai dengan bakat, minat dan kecerdasannya. Dikelas XII saingan Ina semakin berat. Namun dia terus berusaha untuk mengukir prestasi. Tamat SMA Ina bertekad untuk kuliah. Orangtuanya sangat mendukung keinginan Ina tersebut. Akhirnya selesai ujian Ina memutuskan berangkat ke Padang untuk mengikuti bimbingan belajar selama lebih kurang satu bulan sebagai persiapannya untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri.

Akhirnya waktu tes pun tiba. Ina memilih jurusan farmasi untuk pilihan pertama mengikuti saran orangtuanya karena menurut mereka prospek kerja lulusan farmasi sangat bagus dan jurusan matematika pada pilihan kedua yang memang merupakan keinginannya. Ina tidak memilih matematika keguruan tapi matematika murni karena dia tidak ingin menjadi guru. Dalam pikirannya kehidupan guru itu hanya pas-pasan. Dia ingin menjadi seorang ilmuwan atau ahli matematika.

Tes pun usai. Tinggal menunggu hasil. Cukup lama waktu menunggu pengumuman hasil tes keluar. Lebih kurang satu bulan. Selama menunggu, Ina terus berdoa, melakukan sholat dhuha dan sholat hajat, juga berpuasa. Ina memang termasuk anak yang cukup taat dalam beragama.

Yang ditunggu pun akhirnya tiba. Dag dig dug jantung Inamdemi melihat pengumuman hasil tesnya. Dilihatnya satu persatu nama yang tertera dilembar pengumuman pada koran. Detak jantung Ina semakin kencang. Dia sangat khawatir tidak lulus. Lama sekali Ina mencari. Dan akhirmya mata Ina tertuju pada satu nama. Ya, Ina Lestari. Mata Ina berkaca- kaca. Ina langsung sujud syukur. Ina lulus pada pilihan matematika sesuai dengan keinginannya. Tanpa menunggu lama langsung saja Ina memberi tahu Bapaknya. Bapak Ina sangat senang. Beliau langsung pergi menemui Ibu Ina untuk memberitahukan kabar gembira ini. Bapak Ina mengendarai mobi dengan cukup kencang agar cepat sampai sehingga tanpa disadari ada lobang cukup besar. Mobilpun masuk kedalam. Alhamdulillah Bapak Ina baik-baik saja dan mobilnya tidak rusak parah. Bapak tidak peduli dengan apa yang dialaminya. Beliau terlalu senang dan bangga. Anaknya bisa lulus UMPTN diuniversitas yang cukup diminati banyak orang. Tiba ditempat Ibu, Bapak langsung mengabarkan tentang keberhasilan Ina. Ibu pun tak kalah senangnya.

Perjalanan Ina dalam menimba ilmu memang tampaknya selalu lancar. Tapi, sebenarnya tidak semudah itu kehidupan Ina. Tidak sedikit juga kesulitan yang dialami Ina berkaitan dengan karakternya yang cukup mempengaruhi hidupnya.

Bersambung😀😀😀

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post