Fitria Fitria

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN. 15 Feb
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN. 15 Feb

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN.

15 Feb 2024 @Opini

Fitria, S. Pd CGP Angkatan 9 Kota Payakumbuh.

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN.

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik."

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is the best)

Bob Talbert

Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, maka kutipan diatas sangat terkait dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini yaitu anak tidak hanya diajarkan tentang calistung (baca, tulis dan hitung), namun ada hal yang lebih penting dan terbaik untuk diajarkan kepada mereka. Hal penting tersebut adalah sesuatu yang sangat berharga bagi mereka seperti budi pekerti yang meliputi olah cipta, rasa, karsa dan raga. Selain itu anak juga perlu diajarkan apa yang berharga menurut mereka, sesuai minat dan bakat yang mereka miliki. Kita hanya perlu menebalkan tulisan yang sudah ada, dan menuntun anak-anak menuju kodrat mereka.

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita yakini dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak yang luar biasa pada lingkungan sekitar kita, dimana keputusan yang akan kita ambil sesuai dengan kaidah-kaidah yang harus dilaksanakan dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengakomodasi sebagian besar keinginan dari orang-orang di sekitar kita. Jika kita berada di sebuah satuan pendidikan tentunya keputusan tersebut mempetimbangkan kepentingan semua warga sekolah dan yang paling penting sekali adalah peserta didik, namun disisi lain kita tidak bisa menyenangkan semua pihak sesuai dengan keputusan yang diambil. Sebagai seorang pemimpin kita tidak boleh egois dengan memaksakan keputusan kita pada orang lain, tetapi dalam mengambil keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diajarkan pada modul 3.1 ini. Tentu saja keputusan yang kita ambil berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita yakini dalam suatu pengambilan keputusan akan memberikan dampak yang jauh lebih baik pada lingkungan kita, sehingga lingkungan kita akan terasa lebih nyaman dan lebih semangat.

1. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, berusaha untuk berkontribusi pada proses pembelajaran peserta didik dalam pengambilan segala keputusan. Keputusan yang diambil untuk proses pembelajaran peserta didik haruslah berpihak pada mereka dan seluas-luasnya untuk kepentingan peserta didik. Pendidikan merupakan persemaian benih-benih. Jadi apapun keputusan yang kita ambil bertujuan untuk membuat benih-benih yang sudah ada dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Sebagai pemimpin pembelajaran dapat menjadi fasilitator, motivator, supaya anak-anak dapat menuju kebahagiaan, kemandirian dan kesejahteraan di masa depan. Pemimpin pembelajaran dapat membawa anak Indonesia mencapai kemerdekaan belajar.

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Protap Triloka antara lain adalah :

*) Ing Ngarso sung tulodo,

*) Ing madyo mangun karso,

*) Tut Wuri Handayani

Seorang pemimpin baik pemimpin pembelajaran maupun pemimpin di satuan pendidikan memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil. Keputusan yang diambil sebagai pemimpin pembelajaran sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara artinya sebagai seorang guru di zaman digital, guru berperan sebagai fasilitator untuk menuntun peserta didik menuju kodrat mereka sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Untuk itu di depan, seorang guru harus dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya. Guru harus mampu memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya. Pada era digital seperti sekarang ini sumber pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, namun peserta didik bisa menjadi lebih tahu dengan berbagai referensi yang ada. Untuk itu guru harus mampu membangkitkan motivasi peserta didiknya untuk terus semangat belajar dan mencari ilmu. Sedangkan Tut Wuri Handayani mengandung makna di belakang, guru memberikan dorongan penuh kepada peserta didiknya untuk menuju kemerdekaan belajar, kebahagiaan dan kesejahteraan mereka sesuai dengan kodrat mereka.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menerapkan Pratap Triloka dalam lingkungan belajar, dimana sebagai penuntun bagi murid guru harus hadir sebagai teladan, sebagai pembangkit semangat dan memberikan dorongan bagi murid yang membutuhkannya. Dengan menerapkan dan menghidupi Pratap Triloka akan menjadi dasar/landasan bagi guru untuk mengambil keputusan terbaik yang berpihak pada murid yang menciptakan lingkungan belajar yang positif, nyaman dan menyenangkan.

2. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan yakni dengan adanya nilai-nilai kebajikan universal yang sudah tertanam sejak kita berada di lingkungan keluarga, seperti The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba). Ada nilai empati, suara hati, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan, toleransi dan keadilan. Nilai yang sudah tertanam tersebut dapat mempengaruhi terhadap keputusan yang akan kita ambil dalam penyelesaian suatu masalah. Sebagai orangtua dan guru hendaklah menanamkan nilai-nilai kebajikan universal yang akan terus bermanfaat bagi peserta didik kita. Nilai-nilai kebajikan universal yang tertanam dalam diri kita akan mempengaruhi kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Suatu contoh, jika anak sering diajarkan bagaimana cara menyenangkan orang banyak, maka dalam mengambil keputusan berpikir berbasis hasil akhir. Kalau sejak kecil sudah diajarkan menaati peraturan yang ada, maka cara berpikir kita akan berbasis peraturan. Dan apabila sejak kecil kita sudah diajarkan tentang empati, maka prinsip pengambilan keputusan kita lebih besar akan berpikir berbasis rasa peduli.

3. Kegiatan terbimbing pada LMS modul 3.1 materi pengambilan keputusan berkaitan erat dengan kegiatan coaching yang diberikan pendamping ataupun fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita. Terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil, di mana dengan coaching kita dapat menuntun seseorang untuk menemukan solusi terbaik dari segala masalah mereka. Dengan banyak mendengarkan dan menjadi coach bagi peserta didik ataupun rekan sejawat, kita dapat menerapkan paradigma, prinsip, dan langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian suatu keputusan. Namun segala keputusan tetap kita serahkan kepada peserta didik tersebut. Kita hanyalah sebagai fasilitator yang memfasilitasi mereka dalam menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Itulah bedanya dengan konselor ataupun mentor. Pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pasti akan lebih efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Apabila dalam pengambilan keputusan masih terdapat keragu-raguan, maka untuk mempertimbangkan pengambilan keputusan tersebut bisa dibantu dengan sesi coaching. Dimana rekan sejawat ataupun peserta didik yang bermasalah dapat menceritakan secara jelas dan dapat kita bantu serta tuntun mereka untuk menemukan keputusan terbaik dari masalah mereka.

4. Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya juga akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Dimana dengan kematangan aspek sosial emosional kita dapat mengambil keputusan secara tenang dan benar. Tidak terburu-buru atau gegabah dalam mengambil keputusan. Keputusan yang akan diambil diuji terlebih dahulu pada langkah ke-9 yaitu lihat lagi keputusan dan refleksikan. Di sana kita dapat menggunakan kematangan sosial emosional kita untuk memikirkan kembali apakah keputusan yang kita ambil itu sudah tepat. Dengan merefleksikan dan bertanya kepada diri sendiri tentang keputusan yang diambil itu akan lebih membantu membuat keputusan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan efektif. Selain itu untuk refleksi tersebut kita bisa berkomunikasi dengan atasan, guru senior atau teman sejawat karena sejatinya kita tidak bisa menilai diri kita sepenuhnya namun ada sisi lain dari kita yang bisa dilihat oleh orang lain.

5. Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang diyakini oleh seorang pendidik pada kasus yang terjadi sehari-hari, kasus dianalisis terlebih dahulu apakah itu merupakan dilema etika ataukah itu adalah bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi dimana kita dihadapkan pada hal benar lawan benar, namun saling bertentangan. Sedangkan bujukan moral adalah situasi di mana kita dihadapkan dengan dua hal yang benar melawan salah. Seorang pendidik yang mempunyai nilai-nilai kebajikan universal yang tertanam baik dalam diri mereka dalam mengambil keputusan akan mengedepankan kepentingan murid. Serta patuh dan taat pada peraturan yang berlaku sesuai dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Jika ada studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika maka sebagai seorang pendidik dapat menerapkan paradigma mana yang sesuai dengan masalah tersebut serta prinsip mana yang akan diambil dalam pengambilan keputusan. Apabila pengambilan keputusan sudah tepat, tentunya akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang kondusif, aman, dan nyaman. Karena keputusan yang tepat, sudah dipertimbangkan baik buruk, serta resikonya. Keputusan tidak dapat mengakomodasi seluruh pendapat orang, namun paling tidak sebagian besar sudah terakomodasi, sehingga akan tercipta suasana kondusif.

7. Kesulitan-kesulitan di lingkungan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus di lingkungan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini antara lain jarang ada komunikasi yang intensif dengan wali murid dan rekan sejawat. Namun sayangnya faktor ini bisa menjadi penghambat dalam pengambilan keputusan. Pada satu sisi jika keputusan diambil dengan melibatkan orang tua, ketika diundang hanya sebagian dari orang tua yang datang. Sebaliknya jika diputuskan hanya dengan orang tua yang hadir saja, kebanyakan orang tua yang tidak hadir malah suka komplain dengan alasan mereka merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

8. Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil sebagai pemimpin pembelajaran haruslah berpihak kepada peserta didik dengan pengajaran yang memerdekakan peserta didik kita. Kebutuhan peserta didik yang tidak sama dan memerlukan cara belajar yang berbeda-beda dapat dipetakan terlebih dahulu kebutuhan belajar mereka berdasarkan profil belajar, seperti mengirimkan link gaya belajar yang dapat diisi secara daring. Hal tersebut untuk memberikan kesempatan kepada murid supaya belajar secara natural dan efisien. Pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran seperti preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh budaya, gaya belajar, kecerdasan majemuk dapat kita identifikasi pada peserta didik kita. Sehingga murid dapat belajar sesuai minat dan bakat tanpa mengenyampingkan nilai-nilai pada profil pelajar Pancasila.

9. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan harus hati-hati dan benar-benar dipikirkan matang-matang sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Karena keputusan yang kita ambil dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan peserta didik kita. Sekali kita salah mengambil keputusan atau keputusan kita yang gegabah, tanpa didasari oleh cara pengambilan keputusan maka akan merugikan peserta didik. Masa depan peserta didik kita dapat dipersiapkan dengan baik mulai dari sekarang dengan pengambilan keputusan dari seorang pemimpin pembelajaran yang benar-benar berpihak pada murid dan mengedepankan kepentingan peserta didik.

10. Kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya yaitu kita harus berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara, dimana guru menjadi teladan, fasilitator, motivator maupun pembangkit semangat untuk peserta didik. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip sebagai guru penggerak sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada peserta didik. Kepiawaian seorang guru dalam menjadi coach bagi guru lain juga sangat mempengaruhi dalam pengambilan suatu keputusan. Di mana kita harus banyak mendengar, kemudian menuntun peserta didik maupun rekan sejawat menemukan solusinya sendiri. Keputusan yang sudah diambil harus dapat dipertanggungjawabkan. Aspek sosial emosional tak kalah pentingnya dalam suatu pengambilan keputusan, dimana dengan keadaan yang tenang, kita bisa berpikir dan mengambil keputusan yang bijak. Dengan demikian, keputusan yang diambil pastilah sudah dipertimbangkan dan dipikirkan dengan matang.

Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan yang efektif dan komunikasi yang baik akan mengarahkan kita ke berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Sehingga dengan keterampilan coaching ini dapat membantu peserta didik dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri. Tidak sebatas pada peserta didik, keterampilan coaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas praktisi terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran.

Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfulness), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Diharapkan keputusan yang diambil setelah melalui proses dan prinsip pengambilan dan pengujian keputusan dapat menguntungkan banyak pihak. Semoga keputusan yang kita ambil dapat memajukan pendidikan di Indonesia, dan mengarahkan murid menuju masa depan gemilang. Aamiin.

Demikian, salam semangat dan bahagia !

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kelihatan, yang nulisnya pinter!

15 Feb
Balas

Belajar dan terus belajar pak..pinter nya bonus..

15 Feb

Mantap ulasannya, Bun. Setuju dengan ide Bu Cicik, dibuat jadi beberapa episode hehe.... Sukses selalu, Bunda

16 Feb
Balas

Terima kasih Bu..

17 Feb

Luar biasa Ning

15 Feb
Balas

Mohon umpan balik dan masukan yang membangun pak ..Masukan bapak tentu sangat berarti bagi saya .Terima kasih

15 Feb

Mantap ulasannya. Sukses bu Fitria

16 Feb
Balas

Terima kasih pak

17 Feb

Mantap ulasannya, Bu. Suka banget saya. Mungkin lebih enjoy baca kalau dibuat bersambung. Jadikan 4 episode, mungkin. Biar pembaca kepo. Hehe... Salam sukses, Ibu.

15 Feb
Balas

Siap Bu ..untuk tulisan berikut nya biar ga kepanjangan ya Bu .Makasih udah mampir ya Bu ..

15 Feb

Penjelasannya sangat jelas dan mudah dipahami bu

15 Feb
Balas

Makasih Bu ..Semoga menginspirasi ya Bu .Menjadi pemimpin pembelajaran dan mengambil.keputusan dengan mempertimbangkan nilai nilai kebajikan

15 Feb

Terima kasih pak sudah mampir ..Semoga kita bisa menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan dengan memperhatikan nilai nilai kebajikan untuk semua warga sekolah.Aamiin

15 Feb
Balas



search

New Post