Masyarakat Sumatera Barat, khususnya pesisir selatan pasti tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Ya randang lokan. Makanan yang terbuat dari sejenis kerang ini sangat diminati oleh masyarakat dari luar atau pesisir selatan sendiri. Tak heran jika ketika memasuki waktu tertentu seperti ramadhan dan lebaran harga lokan menjadi meningkat tajam. Sulitnya mendapatkan dan mengolah lokan juga menjadi penyebab naiknya harga. Ketika memasuki waktu lebaran orang diperantauan selalu pulang dan tak pernah absen untuk mencicipi masakan ini.

Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan, bagi para saudara yang ada di perantauan tentu sudah mulai mengidam-idamkan rasa dan aroma dari rendang lokan ini. Rendang lokan memiliki ciri khas yang memasaknya dicampur dengan tumbuhan paku. Tumbuhan paku khas yang tumbuh di tepi sungai menambah nikmat rasa dan aroma dari rentangkan ini. Aroma yang sangat menggiurkan tentu saja tidak terlepas Karena adanya bumbu dapur yang diracik dengan gilingan dari batu. Rasa rendang lokan terasa berbeda jika bumbu diracik dengan menggunakan batu gilingan atau sering disebut dengan batu lado. Meski pada saat sekarang ini sudah banyak yang menggunakan gilingan seperti blender dan sejenisnya agar meracik bumbu menjadi lebih cepat dan mudah, namun di daerah pesisir selatan sebagian kaum ibu masih menggunakan gilingan yang terbuat dari batu ini. Alasannya sangat sederhana, menurut mereka rasanya akan lebih nikmat dan lezat jika diracik menggunakan batu gilingan tersebut.

Padang, 14 Maret 2023.