Fitri Afrina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tilang

Siang itu, saya bersama seorang teman tengah melaju dengan sepeda motor yang telah menemani saya selama 3 tahun belakangan. Tidak ada yang mengesankan dari perjalanan kami pada hari ini, cuaca yang begitu terik dan sinar matahari rasanya membakar wajah kami. Saya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan yang sedang karena jalan yang kami tempuh cukup ramai dilalui kendaraan lainnya. Di beberapa jalan sudah terlihat kemacetan dikarenakan sudah memasuki waktunya pulang sekolah beberapa siswa di sekolah dasar dan juga tingkat SMP. Saya berusaha untuk mencari jalan yang agak sepi untuk menghindari kemacetan. Jalan bandakali. Ya jalan ini adalah salah satu alternatif yang biasa ditempuh oleh pengendara sepeda motor ataupun mobil untuk menghindari titik kemacetan di kota ini. Ukuran badan jalan yang tidak terlalu luas membuat kami harus berhati-hati dalam berkendara. Di samping jalan tersebut membentang sungai yang panjang, dan tak jarang ada beberapa tumpukan sampah. Akhirnya sampailah kami di jalan yang tidak bisa lagi untuk menghindari kemacetan. Saya berusaha untuk melajukan kendaraan dengan pelan karena kendaraan begitu ramai, semua orang terlihat berpacu dengan waktu untuk sampai di tempat tujuan ditambah lagi dengan terik matahari yang begitu panas. Beberapa lampu lalu lintas sudah berhasil kami lewati dengan penuh kesabaran kami cukup tertib untuk melewati lampu lalu lintas tersebut demi keselamatan semua. Sampailah kami di salah satu lampu lalu lintas yang cukup ramai dilewati kendaraan, beberapa mobil sudah sampai di depan saya dengan antrian yang yang terbilang tidak tertib. Saya berusaha untuk menepikan kendaraan di sebelah mobil yang terletak paling depan yang menurut saya sudah menyalahi aturan berkendara. Bagaimana tidak, mobil tersebut berdiri tepat di jalur untuk ditempuh berbelok ke arah kiri, sehingga ketika mobil itu berdiri menghalangi jalannya kendaraan lain. Tak lama setelah itu, saya melihat ada polisi menunjuk kearah kami, saya yang merasa tidak bersalah acuh saja. Namun berbeda dengan teman saya yang kecemasan saat itu. Iya berkata, "duhh ditilang kita tuh." Saya dengan santainya menjawab "bukan kita". Benar saja, ternyata mobil disamping saya diminta untuk maju ke arah kiri. Sebagai pengendara harusnya kita lebih taat dan patuh terhadap rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post