#Tagur Gurusiana...#Hari ke-36

Pisang Goreng Mak Zal

Sepiring pisang goreng Mak Zal tersaji di meja. Aromanya menggoda. Tepung terigu yang membalutnya terlihat renyah dan menawan. Saat melahapnya, rasa pisang yang manis akan menjalar ke jiwa. Membuat hati tenang. Rasa lapar pun hilang. Apalagi, ditemani dengan segelas kopi. Berkumpul bersama keluarga. Menikmati sore yang penuh berkah. Raihana suka dengan suasana seperti ini. Bercanda bersama dan bercerita dengan Emak, Ayah dan juga Selly adiknya.

Biasanya Ayah juga akan bercerita tentang sejarah atau dongeng yang berisi pesan moral yang baik. Pisang goreng Mak Zal dengan setia menanti. Kali ini, Emak yang bercerita. Kisahnya adalah tentang Mak Zal. Pisang goreng enak dan renyah buatan Mak Zal ini adalah resep keluarga. Cara menggorengnya pun beda. Hanya menggunakan jari tangannya Mak Zal. Tidak memakai sodet. Keahlian yang luar biasa. Minyak panas di wajan bisa terasa dingin di tangan Mak Zal.

Keahlian Mak Zal ini membuat banyak orang ingin meniru cara menggoreng pisang goreng. Dari koki bintang lima sampai pedagang kaki lima. Namun, semuanya tidak berhasil. Mak Zal menjaga ketat rahasia resep keluarganya.Emak mencoba belajar. Tetapi, tetap saja tangan Emak melepuh terkena minyak panas. Resepnya sederhana. Sebelum menggoreng, cuci tangan dengan bersih. Setelah itu, tangan dilumuri dengan minyak goreng dan didiamkan selama lima belas menit. Selanjutnya, siap untuk menggoreng. Ternyata, semudah itu resepnya. Ayah, Raihana dan Selly melongo.

Tanjungpandan, 16 September 2020