Naskah lomba buku Pentas Sang Pemenang

Memetik Motivasi di TNGP

Oleh: Fitri Anora

“H-3 ya,” kataku di chat grup.

“Iya. Sudah tak sabar nih,” jawab seorang teman.

Segala sesuatu telah dipersiapkan. Kami akan ikut TNGP 2022. Rasanya sesuatu sekali. Akan bertemu teman penulis hebat dari banyak penjuru. Selama ini hanya kenal di dunia maya, kini akan bersemuka di dunia nyata. Pasti serulah ya….

Taraa…hari yang ditunggu pun datang. Pesawat Batik Air menerbangkan kami ke Ibukota. Kami, berangkat dengan hati suka. Sepanjang perjalanan hanya ada gembira. Kami sangat menikmatinya. Rombongan Sumbar akan menginap di hotel New Idola. Tak lama setelah mendarat di Bandara Soeta, kami berkesempatan naik Kalayang dan kereta Bandara.

Di Stasiun Manggarai, kami sudah ditunggu Dahlia Halmahera Sanusi dan Edit Kadila. Dua rekan penulis asal Bogor ini berbaik hati menemani kami jalan-jalan di sore itu. Pilihan jatuh ke Senayan Park. Malam itu kami menikmati Jakarta dengan lampu-lampu yang mengerlip indah. Malam memeluk kami saat kembali ke hotel.

Pagi menjelang. Kami menuju Jakarta Convention Center tempat acara akan dilangsungkan. Ada yang terasa istimewa pada TNGP kali ini. Apalagi kalau bukan batik literasi yang dipakai oleh seluruh peserta. Konon kabarnya memakai batik literasi ini akan menaikkan level kecantikan dan kegantengan sekian persen. Weleh….

Memasuki gedung JCC yang megah, aura bahagia sudah terasa. Guru penulis dari berbagai daerah mulai berdatangan. Detik selanjutnya adalah saat yang emosional dan menguras rasa. Penulis yang selama ini hanya berkomunikasi di dunia maya, kini bertemu di alam nyata. Jerit histeris tak terhindarkan.

“Aaa….Bu Juni…akhirnya kita bertemu…”

“Haii…Uni Ilma…adik kangeen…”

“Wiii…ini pasti Bu Nani. Ayuk, kita berfoto”

“Nah….ini dia kembaranku, Fitria NR.”

Begitulah sapaan hangat dan antusias paserta yang bertemu di TNGP. Semua gembira. Semua terlihat bahagia. Aku malah tak bisa menahan haru. Titik airmata tak mampu dibendung. Momen itu tentu saja tak luput diabadikan.

Acara dimulai. Peserta menempati kursi yang disediakan. Acara dipandu pemred Mediaguru dan bu Wiwik Puspitasari. Hari ini berkesempatan pula menyaksikan pentas angklung, pameran buku IIBF, dan pastinya limpahan motivasi dari semua yang dilihat dan didengar. Kebersamaan berakhir indah saat kami menghabiskan sore di Perpustakaan Nasional dan Kota Tua. Cekrek-cekrek foto mewarnai setiap langkah kami.

Hari ke dua, acara bertempat di Gedung Kemendikbudristek Jakarta. Kali ini peserta TNGP memakai kaos seragam dengan logo dan tulisan “Temu Nasional Guru Penulis.” Layar lebar di atas panggung tak henti memutarkan video kegiatan literasi di Mediaguru. Musik dan lagunya memantik semangat ke dalam dada.

Hatiku haru menyaksikan kebahagiaan peserta yang bersemuka. Seperti namanya, TNGP mempertemukan penulis dari penjuru Nusantara, tak terkecuali dari Maluku Ambon yang jauh di sana. Sungguh luar biasa membayangkan peserta yang datang dari daerah yang jauh dengan transportasi darat, laut dan udara. Dengan biaya sendiri pula. Mengapa dapat terwujud itu semua? Tak lain adalah karena cinta.

Cinta literasi yang telah bersemai di hati tak mungkin terhapuskan. Dengan hadir di TNGP cinta itu bak bunga tersiram hujan. Tumbuh mekar dan subur. Penghargaan di bidang literasi yang diberikan Mediaguru kepada penulis yang berprestasi, menebar motivasi pada setiap diri.

“Sungguh beruntung aku hadir di sini,” bisikku dalam hati.

Beberapa quote kutulis dalam catatan.

“Setiap perjalanan jauh selalu diawali dengan langkah pertama.”

“Jadilah bagian dari orang-orang yang menyampaikan kebaikan.”

“Jangan kita berhenti untuk peduli, meski orang lain tidak peduli.”

Aku tersenyum saat CEO Mediaguru mengatakan,

“Kalau mau cakep, ga usah ke salon. Cukup bikin pantun, pasti cakeep.”

Baiklah, aku akan berpantun biar cakep. He…he….

Gedung JCC di Jakarta

Jalan ke sana berliku-liku

Aksara dirangkai menjadi kata

Kata dirangkai jadilah buku

*

Lalu lintas bunyi menderu

Ada mobil dari Bengkalis

Terima kasih Mediaguru

Karenamu kami jadi penulis

*

Saat pesawat Super Jet menerbangkan kami kembali ke Padang, motivasi dan bahagia TNGP terasa menyelinap erat di relung hati. ***

Solok, November 2022

Profil Penulis

Namanya Fitri Anora,S.Pd. Lahir pada 19 Desember di Muara Panas Kabupaten Solok. Guru penulis ini bertugas di SDN 14 Muara Panas. Ia mulai menulis sejak 2018. Mendapat pelatihan menulis dari mediaguru untuk yang pertama kali pada MWC IX bertempat di asrama haji Padang.

Setelah mengikuti kelas menulis tersebut, lahirlah buku solonya berturut-turut: Pelangi Masa, Satu Kota Dua Negara Tiga Cinta, Lagu Asyik Untuk Pembelajaran, Bakti Berselimut Rindu, Pantun Keren, Si Onat, Rasa Sepanjang Masa dan Saisuak. Ia juga aktif mengikuti antologi hingga lebih dari 50 antologi.

Ia beberapa kali memenangkan lomba menulis bulanan yang diadakan Mediaguru. Ia juga pernah mendapat penghargaan dari mediaguru sebagai penggiat literasi daerah, dan penghargaan dari Bupati Solok sebagai guru penulis pendukung Kabupaten Solok menulis. Sayangnya, tantangan menulis di gurusiana, hanya mampu ia tempuh sampai hari ke 278.

Quote yang ia suka adalah jika ingin mengenal dunia, maka membacalah. Bila ingin dikenal dunia maka menulislah. Ia bisa dihubungi di nomor kontak 085272834854 dan email [email protected]