#LombaBulanSeptember

#PenjelajahanLiterasiKami

Antara Kami, Literasi, dan Prestasi

Ada rekam jejak tersendiri antara literasi dan diri. Menulis setiap hari adalah latihan terbaik untuk mengasah kemampuan. Bersyukur kepadaNya, dipertemukan dengan komunitas literasi terbesar di Indonesia, Mediaguru. Blog Gurusiana yang dimiliki Mediaguru menjadi tempat ternyaman menyimpan tulisan. Tantangan Menulis Gurusiana 365 hari menjadi perjuangan luar biasa yang sempat ditaklukkan.

Mediaguru bersama blog Gurusiananya menjadi tempat terbaik merekam jejak perjalanan kehidupan. Menulis kolom dan melaporkan kegiatan setiap hari menyimpan dokumentasi indah di dalamnya. Hari ini, mengingatkan kembali, betapa buku bisa lahir dari kumpulan cerita setiap hari. Buku menjadi kartu nama tersendiri bagi saya, sekolah, dan pesantren.

Tak terasa, kumpulan aksara hadirkan makna tak teduga. Tulisan sederhana suguhkan manfaat tak terhingga. Buku menjadi kartu nama paling berharga. Siapapun yang berkunjung ke sekolah, maka buku menjadi buah tangannya. Buku tunggal dan antologi menambah keluarga yang hakiki. Deretan buku menghiasi Taman Surga Literasi (TSL) yang kami miliki. Di pojok pesantren, TSL menjadi ruang tamu bagi siapapun yang singgah. Dimulai dari orangtua santri, rekan sejawat, karib kerabat, hingga pejabatpun hadir dan menikmati koleksi buku kami.

Iya, ini adalah berkah atas literasi yang kami bumikan. Seolah memiliki magnet tersendiri, kehadiran TSL di lingkungan kami berikan keberkahan bagi kami. Pemantik motivasi tuk melejitkan potensi. Pengakuan dan penghargaan diberikan walaupun sadar akan kekurangan. Apresiasi yang disuguhkan adalah pemantik motivasi paling tinggi bagi diri. Tak ingin menikmati keindahan sendiri atas hikmah yang didapat, maka menebar kebermanfaatan dilakukan. 'Mengompori' para guru untuk menorehkan pengalamannya di atas kertas. Menuangkannya menjadi tulisan sebagai bukti nyata atas karya tercipta.

Pun demikian, senantiasa mengingatkan para santri untuk menulis jurnal istifadah dan muhasabah setiap hari. Bukan hanya menulis semata, lebih dari itu, berharap luluh hatinya karena terapi tulisan. Betapa tidak, menuliskan dan menghitung kesalahan yang dilakukan sebelum tidur berikan muhasabah dan introspeksi diri. Begitu pula menuliskan ungkapan syukur atas nikmat yang diberi dan membulatkan tekad untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Melalui jurnal istifadah setiap hari selepas bangun dari tidurnya. Kedua jurnal ini adalah upaya kami menumbuhkan literasi bagi santri.

Lagi-lagi, hikmah literasi begitu terasa bagi kami, manakala apresiasi dari Kemendikbud, Mediaguru, Nyalanesia, dan Dinas terkait diberikan. Literasi menjembatani kami mengenalkan potensi sekolah dan pesantren beserta SDM yang kami miliki. Pameran demi pameran kami hadiri. Deretan buku kami menghiasi di dalamnya. Undangan demi undangan untuk memberikan praktik baikpun berdatangan. Kami yakini, kepercayaan ini adalah bagian dari kerja keras kami dalam membumikan literasi setiap hari.

Terima kasih Mediaguru. Semoga keisitikamahan terjaga dalam membumikan literasi. Semoga mampu menebarkan kebermanfaatan bagi para santri. Hanya ingin menyimpan kisah perjalanan literasi dan dahsyatnya manfaat yang didapatkan. Semoga jemawa menjauhi bergantikan introspeksi tuk meningkatkan kualitas diri. Karena literasi kami raih prestasi.

Cianjur, 9 September 2022