Perpustakaan yang Menjadi Ruang Tamu Kami

Bagi kami, Taman Surga Literasi, perpustakaan yang menjadi ruang tamu bagi kami. Perpustakaan yang dicipta untuk menjadi tempat beristirahat sekaligus ruang baca bagi para santri. Bertempat di sudut pesantren, Taman Surga Literasi menjadi tempat ternyaman bagi kami, para santri, orangtua santri yang berkunjung menjenguk anaknya, bahkan para tamu pun lebih senang memilih bercengkrama di Taman Surga Literasi.

Hidayah Literasi di tengah pandemi. Pandemi menjadi akademi bagi kami. Diam di rumah dan dipulangkannya para santri untuk sementara waktu membuat kami bermanuver indah menuai berkah. Kami ciptakan Taman Surga Literasi di pojok pesantren sebagai wujud geliat literasi di sekolah kami.

MediaGuru Indonesia menjembatani kami mengenal lebih jauh dunia tulis menulis. Bukan hanya itu, kami belajar layaknya di Fakultas Bahasa dan Sastra. Dari webinar ke Webinar dari Kelas ke Kelas Menulis dimulai dari Kelas Sagusabu, Kelas Sasisabu, Kelas Novel, Kelas Cerpen, Kelas Editor, Kelas Best Practice, Kelas Majalah Mediaguru. Pun demikian, habituasi menulis setiap hari dengan tantangan tiada henti memacu andrenalin kami.

Berbekal itu semua, Taman Surga Literasi mengantarkan kami menjadi salah satu pemenang kontributor Pejuang Literasi. Tak berhenti sampai di sana, qadarullah, Allah berikan kami sempat untuk menjadi salah satu Narasumber Webinar Pejuang Literasi setahun yang lalu. Capaian itu melecutkan motivasi kami untuk senantiasa memperbaiki diri.

Mencipta Taman Surga Literasi dengan konsep surga yang menyuguhkan aneka buah-buahan dan sumber bacaan ringan namun sarat makna. Mencoba bermetamorfosa, satu tahun bukanlah waktu yang mudah untuk memperbaiki diri. Fasilitas secara perlahan kami lengkapi. Aneka ragam buah-buahan pun dilengkapi demi menambah sejuk Taman Surga Literasi milik kami.

Tiada lain, proses yang kami lakukan adalah demi menambah kenyaman bagi para santri bercengkrama dengan buku. Bukan hanya tempat membaca, Taman Surga Literasi menjadi ruang tamu bagi siapapun yang berkunjung ke Al Hanif. Jembatan yang menghubungkan lapang belakang dan Taman Surga Literasi diwarnai suara domba dari kandang domba dan cicitan burung serta angsa yang berenang di kolam ikan para santri.

Sering kami mendapatkan tambahan amunisi dari orang-orang baik melalui Komunitas Jabar Bergerak. Buku-buku penghuni baru Taman Surga Literasi ditata rapi sebagai suguhan bergizi bagi para santri. Sengaja Abi, suami yang merupakan Pimpinan Pesantren membuat nyaman Taman Surga Literasi dengan berbagai manuvernya. Karena bagi kami, Taman Surga Literasi bukan hanya pusat peradaban bagi para santri. Taman Surga Literasi menjadi ruang untuk bersilaturahmi, berkolaborasi, dan bersinergi dengan keluarga, kolega, pemangku kepentingan, dan tentunya orang tua santri.

Terima kasih atas cinta yang kalian beri. Semoga Allah berkahi langkah kami. Izinkan kami mengabdi untuk negeri dengan cara kami.