Fitria Nur R

Kepala Sekolah SMP IT AL HANIF Cianjur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tabahlah, Mahasantriku, Mang Sabki

Tabahlah, Mahasantriku, Mang Sabki

Aku tak tahu notifikasi WhatsApp gawaiku terus berbunyi. Aku tak tahu berapa puluh kali adikku menghubungiku. Dengan tenangnya dan tanpa isyarat apapun, aku bersama puluhan santri putra mengangkut tanah dari kolam pesantren kami. Kolam yang dikeringkan dengan harapan bisa membuat pondasi tuk panggung kreasi para santri.

Terbayang, di panggung nanti ratusan karya bahkan ribuan penampilan kan hadir dari tangan piawai, kefasihan tahfidz dan hadis ditalarkan, serta suguhan kreasi inovatif santri dihadirkan. Qadarullah, bersamaan dengan ghiroh tinggi yang kusematkan, ada kebimbangan seorang adik yang ingin menghubungi kakaknya.

Hingga tiba masa, salah satu kerabat menjemputku sekaligus mengabarkan bahwa ayahku telah pergi meninggalkan kami semua. Bersama kuyupnya pakaian dan berlumur lumpurnya badan, kulangkahkan kakiku ke asrama tuk berganti dan bergegas pergi. Mencoba menata hati dan fikiran, buih doa meruah keluar dari bibirku yang gemetar.

Iya, betapa sesak dada ini. Tak ada kabar, pesan ataupun nasehat terakhir yang diberikan. Dia pergi tanpa pamit, dia menjauh pergi keluar dari dunia yang terhimpit. Sebagai anak lelakinya, aku belum sempat berikan bahagia dan bangga. Kutelusuri proses panjang kehidupan demi mengangkat martabat keluarga. Bertahan dalam godaan dan rayuan dunia, berusaha sekuat tenaga mengabdi dan mencari rida Ilahi.Tiada lain, hanya ingin suguhkan bangga dan cinta bagi keluarga. Hanya ingin hadirkan senyuman pada mereka yang berjuang mencari nafkah tuk buah hati tercinta.

Pak, selamat jalan. Perjalanan panjangmu telah usai. Domba yang kau suapi pagi itu adalah saksi keseriusanmu mencintai mahlukNya dan takdir kehidupan yang diberikanNya. Pak, kan kuingat seluruh pintamu. Kan kulaksanakan seluruh asamu. Kan kupenuhi seluruh citamu. Kan juga amanahmu, kan kulindungi perempuan hebat yang menemani harimu.

Pak, husnul khotimah bersamamu. Surga menantimu. Tangisan ini akan kutekadkan melanjutkan hajatmu. Terima kasih telah menjadi sosok yang menghangatkan. Terima kasih telah menjagaku. Pak, maafkan anakmu. Derasnya doa mengalir untukmu takkan terhenti setiap saat. Hafalan qur'an yang kusimpan semoga mampu menemani kepergianmu dengan tenang.

Sejatinya, semua milikNya dan akan kembali padaNya. Wilujeng, Pak.

Cianjur, 31 Mei 2022

Pada teriknya siang kulangitkan doa, untuk Mang Sabki, mahasantriku yang sedang berduka ditinggalkan ayahnya. Ketabahan bersamamu, ketegaran menyelimutimu. Sing sabar, solehnya Teteh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lahul Faatihah.....

31 May
Balas

turut berduka, Semoga husnul Khatimah dan ditempatkan di Raudhatul Jannah.

31 May
Balas



search

New Post