#IbuKS_poenya_cerita

Ada yang berbeda dengan Penguatan Komite Pembelajaran (PKP) kali ini. Minta izin kepada pelatih ahli untuk keterlambatan datang. Bersamaan dengan wisuda dan panggung ceria anak-anak RA Al Hanif menjadikan kegalauan tersendiri. Konflik bathin antara anak dan tugas menjadi dua sisi yang harus dilewati. Ingin berikan apresiasi atas keberanian si anak bungsu yang pendiam dan pemalu yang akan menampilkan tari kreasinya. Mencoba berbagi peran menemaninya berdandan dan mengenakan assesoris serta mengantarnya ke gedung tempat kegiatan berlangsung. Qadarullah, anak bungsu berikan izin tuk Umminya pergi diklat PKP tanpa harus melihatnya tampil.

Berharap tidak tertinggal terlalu jauh, kutancapkan gas si 'mput' menembus jalan, agar bisa tepat waktu sesuai janji yang kusampaikan. Pukul 9.00 WWIB keterlambatanku membuatku tak kebagian parkir. Lagi-lagi Allah maha baik, ada seseorang yang sukarela memarkirkan 'si mput' dengan aman. Disambut para panitia dari bidang GTK menyodorkan daftar hadir dan memberitahukan ruangan yang tertera namaku di dalamnya.

"Assalamuaikum," sahutku dijawab riuh teman-teman kelompok 6 PSP yang digawangi Pelatih Ahli Bapak Asep Iryanto.

Keseruan kelas kami nampak manakala lingkaran terbetuk bersamaan dengan satu kata sakti yang jadi potensi diri. Menyebutkan nama dan suguhkan motivasi dari setiap komite pembelajaran secara bergantian. Siapapun yang memiliki niat sama, maka satu langkah ke depan bergeser. Istifadah yang didapat adalah bahwa jika kami terus tergerak, bergerak, dan menggerakan makan langkah pasti kan ditempuh di hadapan. Pun demikian, pergerakan yang dilakukan dalam lingkaran komunitas yang saling mengsii, mengoreksi, dan memotivasi senantiasa lahirkan paradigma positif.

Kegiatan kami diawali dengan pengisian refeksi diri mengenai umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang diberikan demi perbaikan dan pengembangan diri antar rekan sejawat menambah semangat dan lebih literat. Tentunya ada keterbukaan dan lapang dada yang hendak dimiliki si pemberi dan penerima umpan balik. Betapa umpan balik menjadi bahan refleksi bagi guru di setiap kegiatan pembelajaran bahkan lainnya. Tentunya mengedepankan etika sopan santun dan keterbukaan.

Konsep Sandwich yang disuguhkan menambah riuh suasana kelas. Bagaimana lapis pertama hendaknya berikan apresiasi berupa pujian dan penghargaan. Berlanjut di lapisan tengah berikan masukan dan pengarahan. Diakhir dengan lapisan akhir pemberian motivasi bagi penerima umpan balik. Betapa konsep Sandwich jika dilihat dari kacamata Sunda , maka "caina herang laukna benang" (mendapatkan dua kwuntungan sekaligus) serta "malapah gedang (bahasa yang runut) berikan cara jmpan balik yang menenangkan dada.

Diklat PKP selalu berikan kesempatan bagi kami kuatkan ikatan. Sinergi indah kolaborasi meruah antara kepala sekolah dan tiga orang perwakilan guru (PMO sekolah) menjadikan amunisi tersendiri bagi kami setiap bulannya. Sayang, kebersamaan ini harus diakhiri sementara sampai menunggu kebijakan selanjutnya di tahun ajaran baru. Semoga Allah berikan sempat tuk kami menggeliat lebih semangat.

Terima kasih atas satu hari yang luar biasa. Diakhiri suguhan progres seriap sekolah di kelompok kami selama 9 bulan berjalan Program Sekolah Penggerak. Haru menyeruak manakala progres itu tampak nyata. 'Before after' manjadi kunci perubahan kami yang tampak secara perlahan. Diakhiri refleksi dan penulisan janji diri demi langkah ke depan yang lebih pasti. Satu halaman 'steaky note' kami penuho dengan asa dan cita sekolah kami. Semoga Allah berikan kesempatan tuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Semoga Allah berkahi langkahkami. Izinkan kami mengabdi tuk negeri dengan cara kami.

Cianjur, 11 Juni 2022