#hari_ke_16

#tantangan_30_hari_menulis_gurusiana

Hitam Putih si Kotak Ajaib

Ada hal yang menggetarkan ketika melihat gambar itu, entah rasa apa, yang jelas seperti kembali masuk dan terjun ke lorong waktu 50 tahun kebelakang. Keluar dari kotak itu, menjadi sosok yang asing , sosok yang penuh keheranan, karena berada di zaman yang belum pernah saya alami. Saya lihat para penjajah Belanda dengan VOC nya berkerumun tertawa terbahak-bahak sambil menggoda para wanita kampung yang penuh ketakutan. Mereka seolah menjadi juragan di tanah orang. Dengan angkuhnya saya melihat mereka merokok, meminum minuman keras, dan mencoba mendekati diri ini.

"Hei, siapakah gerangan gadis muda ini. Dari mana kamu?" Dengan mata jelalatannya menelusuri tubuh ini dari ujung rambut sampai ujung kaki.Merinding bulu roma ini. Berkecamuk rasa ini. Ingin merobek mulutnya dan menonjok wajahnya. Betapa tidak,mereka adalah tamu tidak diundang, datang ke negeri ini dengan penuh kecongkakan. Merampas, menjarah, memerkosa bahkan membunuh rakyat yang tidak berdosa. Hanya bisa menarik nafas dengan tangan terkepal mencoba meredamkan amarah ini. Perlahan saya coba buka percakapan dengan mereka. "Mister, bisakah anda membantu saya? Saya adalah orang yang datang dari kotak ajaib ini. Saya ingin pulang mister." Dengan mata terbelalak lelaki tegap itu menelisik lebih dekat mata ini. "Hahahhaaaaa, friends, look at me, look at this girl..." Sambil berkelakar tentara itu mengajak semua temannya untuk berkerumun di hadapan diri ini. Dengan penuh ketakutan saya coba menahan mereka sambil berkata " wait...wait...saya akan memberikan sebotol minuman buat kalian semua. Jika kalian bisa mengembalikan saya ke tempat saya." Terlontar begitu saja percakapan saya dengan para gerombolan tentara VOC.

"Ok, berikan dulu botol minuman itu, akan kami minum terlebih dahulu kemudian kamu akan kami antar ke rumahmu." Celoteh mereka." Dari mana asalmu gadis kecil?benarkah kamu keluar dari kotak ajaib itu?baiklah, jika memang kamu ingin kembali berikan dulu itu pada kami." Lagi-lagi mereka membujuk agar saya memberikan botol minuman ini. Sebenarnya minuman ini adalah minuman yang saya buat dengan campuran obat tidur yang akan saya berikan buat paman saya yang memiliki gangguan jiwa. Saya adalah seorang yatim yang tinggal bersama paman, karena tidak memiliki siapapun di dunia ini.Saya ditinggal ibu dan bapak ketika berusia 13 tahun karena kecelakaan.Paman adalah sopir yang menemani perjalanan orangtua saya. Dia menjadi stres karena merasa bersalah atas meninggalnya kedua orangtua saya. Mendengar ceritanya, dia adalah orang yang bertanggung jawab, karena keteledorannya menyetir dengan keadaan mengantuk membuat mobil yang ditumpangi orangtua saya masuk jurang.Qodarulloh, kedua orang tua saya meninggal di tempat kejadian sedangkan paman saya mencoba menolong mereka dengan sekuat tenaga, naas, usaha yang dilakukan paman saya sia-sia.Saya hanya menangis dan terpaku sambil melihat kedua orangtua yang saya cintai terbujur kaku. Paman menangis tersedu dan berjanji akan mengurus saya sebagai ganti kedua orangtua. Hari demi hari saya lalui bersama paman saya, namun semakin hari semakin terpuruk mental paman saya. Dia menjadi liar, sering berteriak, berbicara tak karuan bahkan menangis sejadi-jadinya jika sudah ingat kejadian itu. Semakin sering dia seperti itu, menyebabkan mentalnya drop bahkan seperti orang gila. Jika sedang kambuh, saya adalah orang yang harus menenangkannya dengan obat tidur. Tatkala melihat foto kotak ajaib itu tersedotlah diri ini masuk ke lorong waktu itu. Hmmm, minuman ini akan saya manfaatkan untuk membuat para tentara VOC tertidur pulas. Akhirnya mereka meminumnya dan terlelaplah mereka semua. Dengan sangat tergesa, saya ajak semua gadis kampung yang menjadi budak VOC itu. Kami lari sekencang mungkin agar tidak bisa terkejar oleh para tentara VOC. Sebotol minuman dengan obat penenang mampu membebaskan para gadis kampung budak tentara VOC. "

Bersambung...