Sinopsis buku merupakan ringkasan atau garis besar naskah buku yang menggambarkan isi buku. Sinopsis biasanya digunakan sebagai prolog pada sebuah naskah yang sengaja dibuat yang bertujuan untuk memudahkan pembaca buku mengetahui dan memahami secara singkat isi yang ada pada naskah tersebut.

Sinopsis dinamakan juga sebuah ringkasan karena pada sinopsis biasanya hanya berupa beberapa jumlah halaman atau seperlima dari isi naskah yang digunakan.

Nah, bagaimana cara membuat sinopsis yang mudah? Di bawah ini ada kiat-kiat cara membuat sinopsis menurut Eko Prasetyo (Pimpinan Redaksi Media Guru Indonesia) yang disampaikan saat agenda hari kedua media Writing Camp (MWC) 6 Sumatera Barat di Hospitality Univrrsitas Negeri Padang hari Sabtu 27 Januari 2018.

Menurut beliau bahwa sinopsis terdiri dari 3 paragraf pendek. Paragraf pertama dan kedua berisi tentang gambaran umum tentang isi buku, sedangkan paragraf ketiga berisi promosi buku. Promosi buku maksudnya memaparkan keistimewaan buku yang dimiliki dan mengapa buku tersebut layak untuk dibaca oleh para pembaca.

Selanjutnya di bawah ini untuk mempermudah para pembaca untuk membuat sinopsis, maka di bawah ini saya tampilkan contoh sebuah sinopsis buku. Sinopsis ini saya buat sebagai salah satu tugas yang diembankan oleh Pimred MG guru Indonesia kepada saya. Berikut sinopsisnya.

JUDUL : RANDAI MEMBUMI DI KELAS EKONOMI

PENULIS : Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE, MP, M.Pd.

SINOPSIS :

Randai adalah sebuah kesenian asli Minangkabau. Randai baru dilaksanakan oleh kelompok tari di masyarakat, perguruan tinggi seni, dan mata pelajaran seni di sekolah dengan cerita-cerita tradisional dan modern, dan belum ada yang menerapkannya dalam mata pelajaran lain. Penulisan tentang randai baru kepada aspek penelaahan nilai-nilai dan makna yang ada dalam cerita Randai tersebut. Belum ada yang menggunakan kesenian randai sebagai sebuah metode pembelajaran, termasuk pada pembelajaran ekonomi.

“Randai Ekonomi” merupakan metode berbentuk permainan dengan gerakan membentuk lingkaran, kemudian melangkah kecil-kecil secara perlahan dengan gerakan silat dan tepuk galembong, serta menyampaikan cerita lewat nyanyian atau pantun secara bergantian. Pantun yang disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar ekonomi yang sedang dibahas, serta pantun dibuat sendiri oleh siswa dengan arahan dari guru. Kesenian Randai yang sarat gerakan kinestetis sangat membantu siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar, yaitu siswa-siswi yang dikategorikan memiliki gaya belajar kinestetik. Jika hal ini dilaksanakan oleh guru maka prosesnya lebih menarik, menyenangkan, dan pelajaran mudah dipahami, sehingga pembelajaran menjadi efektif.

Buku ini layak dibaca bukan hanya oleh guru, tetapi juga kalangan pendidik lainnya. Buku ini bisa menjadi acuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran “Randai” untuk semua jenjang pendidikan seperti di Paud/TK, SD, SMP/MTs, SMA/MAN. Oleh karena pada buku ini juga disertakan contoh-contoh pembelajaran pada setiap jenjang dan mata pelajaran yang berbeda.

Nah, demikian contoh sinopsis buku. Mudah, bukan! Semoga contoh sinopsis tersebut di atas memudahkan para pembaca untuk membuat sinopsis buku.