Fitria Yunita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Surat dari Sebatang Pohon
#Day26_Menulis

Surat dari Sebatang Pohon

Apa kabar?

masihkah kalian bernapas dengan paru-paru yang usang?

masihkan udara yang kalian hirup segar di kerongkongan?

Kalian tidak lupa bukan?

Siapa yang menyumbangkan seluruh hidupnya

untuk napas-napas kalian

untuk perut-perut yang selalu lapar

untuk kantong-kantong gendut

untuk tidur-tidur yang nyenyak

Hei, hei, aku di sini!

di lembah kosong dan gersang

kehilangan teman-teman sepermainan

mereka tercerabut paksa

padahal akar-akar belum kokoh

padahal dedaun masih menguncup

jangan tanyakan orangtua dan saudaraku

mereka sudah punah pada masa yang entah

bahkan jejaknya saja tak ku temui

Kudengar kalian kehilangan tempat tinggal

Kudengar kalian kehilangan harta benda

Kudengar kalian berteriak-teriak minta tolong

Aku nelangsa, sungguh

Sebab aku tahu rasanya kehilangan

Namun aku bisa apa?

Tubuhku ringkih, menua dan sendirian

Bara dendam sudah menghanguskan urat-urat epidermis

Membusukkan kambium-kambium

Sekarang mintalah pada Tuhan

Barangkali ada masih ada jalan tersisa

Untukku, untukmu, untuk kalian

Mengulang pengembaraan.

Muara Teweh, 17 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inspiratif bunda tulisannya, salam literasi

17 Jan
Balas

Terima kasih,Bun sudah mampir.Salam.

17 Jan



search

New Post