Fitri Hariana

Penulis adalah Alumni Pelatihan SAGUSABU 2 Medan. Penulis, Fitri Hariana, Lahir di Medan, 13 Agustus 1980. Ibu dari 3 orang anak. Alumni SMA Negeri 10 (sekara...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ngambeknya Gurusiana Mengakhiri Semangat Menulis?

 

#TantanganGrusiana

 

#TantanganHariKe-166plus

 

#Postinganbonuskarenagurusianangambek

#Hadiahkarenagursianaerror

#Gakjadiremidi

#Bisalanjutkantantanganterus

Ngambeknya Gurusiana Mengakhiri Semangat Menulis?

Oleh : Fitri Hariana, STP.

            Minggu Malam, 28 Juni 2020, sekitar pukul 20. 30 Wib, saya mulai mengetikkan naskah tulisan yang akan saya posting di akun gurusiana saya. Sedari pagi, kebetulan saya berkreasi membuat Kue Tradisional Batak yang terbuat dari Tepung beras, kelapa parut dan gula. Adonan kue terlebih dahulu dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus. Nama kuenya, Ombus-Ombus. Saya mulai mengingat kembali setiap tahapan sejak pagi saat saya akan membuat kue Ombus-Ombus. Termasuk bahan-bahan serta cara pembuatannya. Juga alasan kenapa saya membuat kue ini di Minggu pagi pekan ini. Pengalaman tersebut saya rangkum dan ketik di laptop. Pinomat (minimal) bisa sebagai arsip resep masakan yang pernah saya buat.

            Setelah proses pengetikan di Ms. Word selesai, saya lalu menyimpannya ke dalam folder khusus tulisan yang akan diposting di akun gurusiana. Sekitar pukul 21.15 Wib saya mulai mencoba membuka akun gurusiana. Namun tidak berhasil. Erorr 500. Kenapa ini ya? Saya tutup akun dan mencoba masuk dari akun gurusianer lain. Ternyata sama juga. Akun gurusianer lain juga sedang tidak mau membukakan dirinya. Bahkan saya mencoba menge-klik link akun gurusiana  Pak CEO MGI yang sudah pernah dibagikan di grup FB MGI. Ternyata sama saja. Tidak bisa juga.

Berkali-kali saya coba, namun akun gurusiana tetap tak mau dibuka. Hingga saya bolak-balik me-refresh dan men-restart ulang laptop saya. Barangkali si laptop lelah. Begitu juga dengan android. Android saya matikan sebentar sambungan paket data internetnya. Lalu saya restart ulang. Kemudian setelah semua nyala kembali, barulah saya klik koneksi internet antara android ke laptop. Karena biasanya bila akun gurusiana saya ngambek, cara yang saya lakukan ini sedikit efefktif. Bisa jadi perangkat kita yang sedang lelah heheh.

Dengan mengucap Bismillah dan terus mencoba, saya kembali membuka akun gurusiana, baik dari laptop maupun gawai. Oh, ternyata, kejadiannya masih sama saja. Gurusiana tetap tidak bisa diakses, dibuka maupun dibaca pada pukul 22. 34 Wib. Padahal sebelumnya, sehabis sholat Maghrib, kekitar pukul 19.30 di grup FB MGI saya masih sempat membuka link cerita bersambung “Cinta Sebatas Impian” tulisan dari Bunda Herlina Indrawaty. Saat itu link akun gurusiana masih bisa dibuka, dan dibaca. Namun saat saya mengetikkan komentar, namun tidak bisa terkirim. Akhirnya saya hanya melakukan tangkapan layar komen saya di akun gurusiana ibu Herlina Indrawaty, dan mengirimkan hasil tangkapannya di kolom komentar postingan link tulisan bunda Herlina di FB MGI. Saya mengatakan, “ Maaf Bu, saya sudah memberikan komentar di akun gurusiana ibu, namun gagal kirim,”

Beliau membalas, “ Iya, gurusiana lagi ngambek."

"Wah, sungguhkah?"  Saat itu saya berpikir, saya memang belum mengirimkan tulisan hari ini di akun gurusiana. Karena kebiasaan saya memang baru mengetik setelah selesai Isya dan tugas-tugas sebagai ibu rumah tangga sudah sedikit longgar.

Ternyata benar, Pukul 20. 30 saya mulai mengetik, lalu sekitar pukul 21. 15 saya berusaha memposting tulisan ke akun gurusiana saya, namun tidak bisa terbuka. Yang muncul di layar  laptop malah tulsian angka 500 besar dengan kalimat “ Gurusiana.id. Internal Server Error. Sorry, something went wrong ;(“.  Namun saat itu saya masih optimis, sebentar lagi akan bisa posting. Namun saya tunggu hingga anak-anak dan suami masuk ke kamar masing-masing, ternyata gurusiana tetap belum mau membukakan pintu. Penasaran, saya mencoba menge-klik link tulisan gurusianer lain, ternyata memang tidak bisa dibuka.

Akhirnya saya matikan sambungan internet dan menutup laptop. Lalu masuk ke kamar. Rebahan di kasur di samping pak suami yang sudah terlelap sejak 30 menit yang lalu. Saya masih menatap layar gawai dan berharap bisa memposting melalui gawai. Namun hingga pukul 23. 38 gurusiana tetap ngambek. Maka apa boleh buat, saya hanya berusaha mengirimkan tulisan ke FB MGI dengan tagar #TantanganHari-166. Ada dua postingan. Postingan pertama tentang Tatika. Postingan kedua tentang “ Ombus-Ombus yang Bikin Mood Jadi Bagus”.

Di wall FB MGI berseliweran postingan gurusianer dan perbuker lainnya yang galau, cemas dan bertanya tentang gurusiana yang belum bisa dibuka juga. Sementara mereka juga senasib dengan saya. Sama-sama belum berhasil mengirimkan postingan tulisan.  Usaha yang mereka lakukan kurang lebih sama dengan yang saya lakukan, memposting tulisan tantangan di FB MGI. Hingga pukul 01.05 saya masih terjaga, dan masih sempat membaca postingan galau dari gurusianer lain.

Apa yang saya rasakan? Apakah ikut galau juga? Entahlah, saya sendiri pun bingung sebenarnya dengan yang saya rasakan. Saat itu perasaan saya datar saja. Kalaupun harus terjun bebas karena tidak bisa posting di tantangan hari ke-166 ya mau bagaimana lagi. Meski dalam hati beralasan, tapi kan bukan karena tidak menulis. Namun hanya karena tidak berhasil mengirimkan tulisan ke akun gurusiana karena Internal Servernya sedang Error 500. Saya merasa lelah bila harus membebani diri dengan tantangan tiap hari. Namun  yang saya lakukan setiap hari ya tetap berusaha menulis dan memposting tulisan di akun gurusiana lalu membagikan link-nya ke grup FB MGI. Setiap hari menuliskan urutan tantangan tanpa pernah bolong. Hingga tantangan Minggu malam harusnya menjadi tantangan menulis hari ke-166. Namun tidak bisa posting.

Apakah keesokan harinya akan terjun bebas? Remidi kembali ke tantangan hari pertama lagi? Ah, sudahlah, saya malas memikirkannya. Saya berpikir yang penting saya bisa menulis setiap hari. Kalau toh akhirnya dianggap jatuh di tantangan hari ke -166 ya sudah. Paling bayangan bisa masuk klub 365 hari menjadi semakin samar hehhe. Namun, ya saya tetap akan menulis. Tidak akan berhenti menulis hanya karena gurusiana ngambek dan dianggap bolong di tantangan hari ke-166. Yang jelas tekad saya tetap bisa menulis dimana saja. Baik di FB MGI. Di FB personal maupun di FB komunitas menulis lainnya.

Minggu pagi saya membaca maklumat dari pak CEO MGI Bapak Mohammad Ihsan bahwa tidak ada kekecualian. Yang tidak berhasil posting ya tetap remidi. Membacanya, saya tidak merasa senang tapi juga tidak merasa sedih. Hanya bingung. Hla kan, para gurusianer yang tidak berhasil posting bukan karena tidak menulis. Namun karena tidak berhasil posting tulisan di akun gurusiana masing-masing karena Servel Internal gurusiana.id mengalami error 500. Hehehe. Saya sudah mulai tidak memikirkan akan terus-terusan mengikuti tantangan dan posting di gurusiana. Saya berpikir menulis bisa dimana saja, kapan saja dan tanpa harus mengikuti tantangan. Apalagi bagi gurusianer yang sudah berhasil lolos hingga tantangan hari ke-165, rasanya sudah lebih dari 5 bulan kebiasaan menulis setiap hari dilakukan, apakah masih perlu diragukan komitmen dan kebiasaannya. Karena saya sendiri sudah merasakan kalau menulis sudah menjadi kebiasaan yang saya lakukan sebelum tidur. Dan mengikuti jam biologis menulis saya yang memang baru bisa dan nyaman menulis di malam hari. Jadi, tadinya saya berpikir, apapun keputusan pak CEO yo wis lah. What ever will be willbe. Nothing to loose saja.

Ternyata, saya membaca kiriman di grup WA, ada teman yang mengirimkan hasil tangkapan layar postingan Pak CEO MGI, kalau para gurusianer yang tidak berhasil posting di hari Minggu, dianggap tidak terjun bebas, dan tidak hars remidi. Malah dikasih hadiah karena perjuangannya menunggui gurusiana membukakan pintunya. Di postingan Pak Aldi Sinurat, saya malah berkomentar, “ Epik terapik perjuangan para gurusianer ternyata di tantangan hari ke -166 ya Pak. Saya juga belum berhasil posting di gurusiana.” Karena memang nyatanya para gurusianer bukan menyerah, tapi terus berusaha mengirimkan tulisan ke gurusiana. Hanya saja, berhubung yang sedang Erorr adalah server Internal Gurusiana, ya saya merasa saya tidak terbebani secara mental. Karena bukan salah penulis hehehe.

Demikian opini saya. Terimakasih.

Lubuk Pakam, 29 Juni 2020.

Hadiah bagi yang tidak jadi remidi.

Terimakasih Pak CEO MGI untuk kebijaksanaannya. Semoga sehat selalu. Aamiin.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hebat perjuangannya Bu

29 Jun
Balas

Makasih bunda

29 Jun

Semangat Kak

29 Jun
Balas

Bismillah..semoga terus semangat..mohon doa dna dukungannya ya uni yang baik dan cantik

29 Jun

Haha...tetap semangat ya bu Fitri..Saya suka dengan tulisan ibu yang mengalir dan enak dibaca.Akhirnya dapat hadiah menulis lagi.....

29 Jun
Balas

Hihihihi.....maaksih bunda..saya jadi tersanjung. Padahal saya menulis apa adanya..tanpa tehnik -tehnik...Saya justru ingin belajar dari bunda yang piawai menulis cerbung...bunda keren..semoga sejat selalu aamiin

29 Jun



search

New Post