fitri indrayani

Keep calm and enjoy your life....

Selengkapnya
Navigasi Web
Troubled Mind in the Market

Troubled Mind in the Market

Nomor satu.

Penampilannya khas seperti di gambar, rambur kusut masai, warna dan bentuk bajunya tidak jelas. Ia tidak mengganggu, hanya diam menatap kosong di sembarang tempat. Kabarnya ia ditinggal kabur istrinya yang tidak kuat hidup susah di perantauan. Jika ada tempat yang dianggapnya pas untuk 'berkontemplasi', ia akan tidur dengan posisi miring di situ dengan bertelekan satu tangan. Masalahnya, tempat yang cocok itu seringnya lorong pasar tempat orang-orang berlalu lalang. Maka diterapkankanlah istilah, yang waras ngalah....

Nomor dua.

Entah siapa yang dulu yang memberinya atribut tentara yang mulai pudar itu. Tapi masih dipakainya dengan gagah lengkap dengan senapan M16 versi plastik yang disandang bangga. Ia berkeliling pasar menanyakan keamanan penjual dan pembeli. Jika ada yang beruntung ia dengan senang hati menceritakan operasi teritorial di hutan rimba yang ada dalam pikirannya saja. Dialah yang sering disebut jenis gila tentara, bukan sebaliknya.

Nomor tiga.

Usianya masih belasan. Gadis kecil berwajah down sindrom itu selalu berbaju rapi jika mulai mangkal di depan sebuah toko waralaba terkenal. Ayahnya entah ke mana, ibunya bekerja di perkebunan sampai sore. Berbekal hp mainan ia berselfie dan berbicara dengan bayangan. Ia ramah menyapa orang yang sering dilihatnya. Bila melihat aku ia sering berteriak, Maaakkk!!, yang membuat anakku tersenyum. Apa boleh buat, mungkin aku mirip emaknya.

Nomor empat.

Yang ini cukup cerdas. Ia berkeliling pasar minta bumbu dapur, sayuran, dan kadang uang recehan pada pedagang yang berbeda. Ha, jangan-jangan ibu tua ini membawa catatan menu pula! Suatu hari ia duduk merengut di depan warung gado-gado yang sama denganku. Anakku yang merasa iba langsung membuka keranjang belanja dan mengulurkan tiga buah gorengan. Anakku kecewa karena ditolak mentah-mentah niat baiknya. Si penjual menjelaskan kalau si ibu tua itu mau gado-gado spesial seperti yang pernah diberikannya secara cuma-cuma. Nagih rupanya.

Nomor lima.

Ibu-ibu yang memutuskan untuk belanja di saat krisis moneter di penghujung bulan. Ha!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tenan. Waras no 1 sampai 4. Hehehe.

01 Jul
Balas

Hehehe, waras tenanan. Bentar Pak, ada no 5. Mo saya edit lagi.

01 Jul

Hahahaha bagus bu tulisannya lucu....

01 Jul
Balas

Terima kasih, Bu.

01 Jul

Mantap bu,

01 Jul
Balas

Terima kasih, bu

01 Jul

Ayo bu tambahkan yang no 5 penasaran ni...

01 Jul
Balas

Itu bu, sudah. Ibu ibu yang kebingungan pas tanggal tua. Hahaha

01 Jul

Great idea, sis!

01 Jul
Balas

Do you mean great in great or great madness? Hehehe. Thank you, Kak.

01 Jul

Aku nomor lima banget. Hahaha.

02 Jul
Balas

Hahaha, sama. Pokok e belanja.

02 Jul

Sensus khusus. Kreatif membuat peta sosial, bu.

01 Jul
Balas

Karena lingkungan kecil, Pak. Jadi terperhati.

01 Jul



search

New Post