Fitri Novianti Nataatmadja

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BTN Part.1

Tantangan menulis hari ke-20

#tantangangurusiana

BTN part.1

Cerita ini masih berkaitan dengan rumah orangtua saya, yang pernah dibahas sebelumnya. Tapi bukan tentang rumahnya, melainkan tentang lingkungan sekitarnya.

Saat kami pindah rumah (awal tahun 1995), daerah rumah kami masih banyak hutan bambu (sering dikatakan kebon awi). Bahkan jika saya mau berangkat sekolah pun, seringnya lewat kebon awi tersebut, karena jarak tempuh yang lebih dekat.

Rumah saya terletak di pojok perumahan, jadi tidak jauh dari situ ada semacam lapangan bola, tempat biasa anak-anak bermain. Bahkan saya pun belajar mengendari sepeda roda dua di lapangan tersebut. Selain lapangan bola, ada juga kebon awi lagi (bukan kebon awi yang biasa saya lewati), kebon sampeu (singkong), dan tanah dengan tanaman liar (tidak terurus).

Lebih jauh dari situ, ada sebuah sungai yang aliran airnya tidak terlalu deras, juga tidak terlalu lebar. Airnya jernih, segar, dan lokasinya cukup rimbun. Orang-orang biasa menyebutnya batu ngampar (disingkat BTN). Saya mulai diajak ke tempat tersebut saat saya duduk di kelas empat (kalau tidak salah). Memang, saat itu, saya anggota paling muda. Biasanya kami akan mengunjungi tempat itu saat liburan sekolah, dengan jumlah rombongan yang cukup banyak, mencapai 20 orang.

Kami berkumpul di jalan setapak menuju kebon sampeu, setelah anggotanya lengkap baru berjalan menyusuri jalanan tanah berkerikil. Kiri-kanan jalan biasanya tumbuh tanaman senduduk atau disebut juga harendong (sebenarnya saya benar-benar lupa namanya, tapi masih ingat bentuk dan rasanya). Sambil berjalan kami akan memperhatikan buah tersebut, bila sudah matang akan kami petik dan kami nikmati selama perjalanan.

Saat sampai tujuan, yaitu batu ngampar, kami (lebih tepatnya mereka yang sudah lebih besar dari saya) akan mulai memasak dan menyiapkan arena untuk makan. Karena rombongan yang lumayan besar, kami berkumpul di daerah sungai yang sangat lebar, dengan kedalaman air yang dangkal. Di sana kami menghabiskan waktu untuk mengobrol, bercanda, makan, kemudian bermain air. Setelah puas di daerah tersebut, kami pun akan kembali ke daerah sungai yang lumayan dalam, untuk berenang. Tidak ada persiapan seperti akan berenang di kolam renang. Jadi kami akan pulang dengan basah-basahan (ini yang paling seru!).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post