Fitri yanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tips untuk Bisa Berpisah dengan Buah Hati

Apa yang kita rasakan disaat anak berani untuk mengambil keputusan untuk nyantri di pondok ?....Anak yang kebiasaan sehari-harinya selalu berada disamping kita, sekarang dia sudah mulai beranjak remaja. Dimasa ini dia sudah mulai berfikir dan bertanya-tanya dalam hati sendiri “ apakah ini impian dan cita-citaku ?” Dia sudah mencari setelah menamatkan Sekolah Dasar hendak kemana.

Anak yang sulung ingin nyantri di pondok, dia mengatakan langsung pada kita orang tua, kita merasa kaget, heran, kwatir, cemas campur dengan bahagia semuanya campur menjadi satu. Maka disinilah kita orang tua harus memerankan hati dengan benar dan extra. Hatilahyang menetral rasa semua itu menjadi rasa yang positif yaiyu optimis dan ikhlas dengan keputusan anak, untuk mencapai impian dan cita-citanya, dia berjuang untuk mengejar pulau harapannya.

Kita orang tua harus mendukung dan mensupport keinginan dan cita-citanya, meskipun jalan untuk meujudkannya membutuhkan resiko yang banyak. Kita tidak perlu cemas dan kwatir Allah S.W.T selalu bersama-sama kita orang mukmin. Sabda Rasululloh “ Janganlah kamu takut dan kwatir , Bahwa sesungguhnya Allah bersama kita”. Kita orang tua cemas dengan keputusan anak seperti ini ? ...Kita tidak boleh lemah kita harus tegar siap dengan kondisi yang terjadi.

Inilah tips yang bisa kita lakukan jika jauh dari si buah hati:

1. Kita selalu mendoakannya tanpa batas waktu. Doa adalah permohonan dan permintaan hamba pada sang Khalik tentang sesuatu yang diharapkan. Berdoa dapat kita lakukan setiap selesai sholat, sebelum perjalanan, sebelum tidur kapanpun dan dimanapun kita berada. Karna doa orang tua terhadap anaknya tanpa hijabnya, semoga anak sehat selalu, istiqomah dan jauh dari mara bahaya.

Firman Allah S.W.T: “ Berdo’alah kamu padaku niscaya akan

kukabulkan”

2. Kita bertawakkal kepada Allah S.W.T Kita terima keputusan anak untuk nyantri itu semua juga kehendak Allah, Allahlah yang menggerakkan hati dan mengucapkan keinginannya tadi, semuanya atas kehendak Allah S.W.T.Kita harus meyakini semua ini adalah jalan yang terbaik ditempuh anak untuk berjuang meujudkan cita-citanya.

3. Kita beri dia Amanah. Amanah yaitu sifat terpuji yang menanamkan rasa percaya pada anak. Dengan memberikan amanah anak bisa untuk mengembangkan sikap dan membangun diri untuk lebih kuat menghadapi tantangan hidup yang kompleks. Anak yang nyantri akan terlihat jiwa mandirinya, kedisiplinanya, santun dan hormatnya.

4. Kita tetap mengadakan pengontrolan dirinya. Kita tetap memberi nasehat dan arahan pada anak meskipun dia sudah digembleng oleh oleh ustaz dan team pengasuh di pondok. Pengontrolan ini bisa kita lakukan melalui hand phone wali kelasnya, karna anak tidak diizinkan untuk membawa Hand phone ke pondok.

Jika ada diantara para orang tua sibuah hatinya sudah ada bercerita tentang cita-citanya dan ingin melanjutkan pendidikannya jauh dari kediaman kita, kita tidak perlu cemas dan kwatir terhadap keputusan anak. Ikutilah tips-tips yang sudah dipaparkan diatas, semoga bermanfaat. Selamat mencoba !

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul Buk...Lanjutkan

13 Mar
Balas

Setuju buk....

06 Mar
Balas



search

New Post