Fourzia Yunisa

"Tumbuh dan menumbuhkan" .... filosofi dalam sebuah dunia pedidikan. Keberkahan ilmu adalah ketika ilmu tersebut tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri namun...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Safety First' dengan Supervisor Sahabat Siswa
Location : Diningroom SDIT LHI, pict by BTS

'Safety First' dengan Supervisor Sahabat Siswa

Oleh: Fourzia Yunisa

Mengatur sebuah sekolah adalah sebuah amanah dan sekaligus tantangan yang luar biasa. Kita dihadapakan dalam sebuah organisasi dimana yang diatur bukan benda mati tapi setiap individu yang mempunyai potensi unik yang ada dalam diri mereka. Bisa dibayangkan jika individu tersebut adalah anak-anak usia sekolah dasar sekitar 7-12 tahun dengan kehebohan mereka dalam bereksplorasi memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu, meluapkan energy dalam bentuk olah fisik dan motorik kasarnya, juga emosi yang masih sangat labil dan baru belajar mengenal diri. Sekian ratus siswa ada dalam satu lingkungan yang bernama sekolah. Hal yang paling penting dan menyita perhatian bagi management sekolah kira-kira apa ya??

Betul sekali…. Safety dan rasa aman menjadi hal yang paling menyita perhatian. Apabila kita kurang tanggap dalam memperhatikan ini, maka incident maupun accident akan sering kita jumpai. Tak jarang ketika jam istirahat ada anak yang harus dibawa ke UKS atau bahkan ke rumah sakit karena cedera.

Beberapa hal yan perlu diperhatiakan untuk masalah safety diantaranya adalah:

1. Mengedukasi siswa terkait safety, bagaimana siswa secara bertahap diberikan pemahaman dan moral reasoning terkait keamanan di lingkungan sekolah semisal bagaimana tatacara ketika naik dan turun tangga, kapan dan dimana siswa bermain bola dan kegiatan lainnya.

2. Sarana dan prasarana sekolah yang ramah anak, bagaiman sarana prasarana sekolah memperhatikan keamanan lingkungan seperti tidak ada sudut di tiang-tiang sekolah, pemberian cat yang mencolok pada area –area yang perlu perhatian seperti tempat-tempat yang rawan anak-anak jatuh seperti tangga, tempat parker, depan kamar mandi . Anak-anak kelas bawah akan lebih perhatian terhadap warna daripada tulisan “hati-hati…/awas… “. Selain itu, di setiap arena bermain terdapat aturan yang ditempel.

3. Sistem supervisi siswa, bagaimana sekolah punya regulasi terkait safety dan membangun kesadaran bersama orang dewasa di lingkungan sekolah terkait hal tersebut.

Pada kesempatan ini saya akan lebih banyak membahas point ke tiga yaitu sistem supervisi siswa. Tujuan dari adanya supervisi siswa adalah untuk memastikan siswa melakukan segala sesuatu dengan aman selama jam-jam tertentu. Jam-jam crucial yang memungkinkan terjadinya incident, bullying, maupun, accident adalah waktu-waktu dimana siswa melakukan aktivitas yang menyebar tanpa pengawasan orang dewasa. Tiga crucial time tersebut adalah:

1. Ketika jam pagi sebelum masuk, dimana siswa sebagian sudah hadir dan melakukan aktivitas di luar ruangan maupun di dalam kelas.

2. Ketika jam istirahat pagi maupun siang

3. Ketika jam after school sedangkan siswa belum dijemput

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh supervisor siswa adalah sebagai berikut:

1. Hanya staf terlatih yang boleh diberi tugas dan tanggungjawab terhadap supervisi siswa. Siswa tidak boleh diminta untuk mengawasi siswa lain dengan alasan tidak adanya seorang guru.

2. Waktu pengawasan tidak boleh menganggu kewajiban utama yang harusnya dilaksanakan. Sebagai contoh, guru asisten yang bertugas mengawasi anak berkubutuhan khusus tidak boleh diberi tugas pengawasan jika hal tersebut akan mengganggu tugas utama mereka dalam menangani anak berkebutuhan khusus.

3. Dalam satu area supervisi dan satu jarak pandang minimal ada satu supervisor untuk mengawasi.

4. Supervisor sekolah dasar harus melakukan pengawasan yang berkesinambungan dan pengamatan secra langsung terhadap siswa yang mereka awasi

5. Sementara siswa sedang makan atau istirahat, setiap ruang tertutup harus diawasi secara terpisah. Siswa tidak diperkenankan berada di dalam kelas ketika jam istirahat tanpa pengawasan orang dewasa atau guru di kelas tersebut

6. Supervisor wajib membawa dan memakai perlengkapan supervisor yang sudah disediakan yaitu penanda jika guru tersebut sedang bertugas.

7. Supervisor menangani langsung insiden yang terjadi baik mental maupun fisik. Supervisor berhak memberikan “time out” kepada siswa jika siswa tidak mau diajak kerjasama dan memberikan catatan apresiasi, peringatan dan pelanggaran berat. Supervisor juga mensterilkan siswa dari orang asing dan benda-benda yang berbahaya.

8. Supervisor merekap kedalam buku “incident report” ketika supervisi berakhir dan meneruskan catatan kepada wali kelas yang bersangkutan dan kepada kepala sekolah berupa laporan apabila waktu itu terjadi insiden.

Beberapa referensi terkait supervisi siswa bisa dilihat di laman berikut:

http://ascip.org/wp-content/uploads/2014/05/Student-Supervision-Guidelines.pdf

https://blogguru-blogguru.blogspot.com/2020/05/pentingnya-catatan-kejadian-incident.html

https://www.sd61.bc.ca/wp-content/uploads/sites/91/2014/07/2017-06-09-Student-Supervisor-1.pdf

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ilmu yang manfaat ....terima kasih ibu.

11 Apr
Balas

sama-sama Bunda Yusnani, salam kenal

12 Apr



search

New Post