Fransisca Dafrosa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ANBK, PENILAIAN YANG VALIDKAH?

ANBK, PENILAIAN YANG VALIDKAH?

Mengutip dari Kemendikbud, Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mengukur input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Ada tiga hal yang diukur dalam ANBK, yaitu asesmen kompetensi minimum (AKM) mencakup tes literasi dan numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Tes literasi dilaksanakan agar dapat mengukur kemampuan murid dalam memahami dan menguasai berbagai jenis teks. Tes numerasi mengukur kemampuan berpikir siswa dengan menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu persoalan. Sedangkan survei karakter mengukur siswa dari enam karakter profil pelajar pancasila yaitu berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif dan yang terakhir survei lingkungan belajar. ANBK dilaksanakan secara serentak pada tanggal 19 – 20 September 2022.

Ada pengalaman menarik saat mengawas ANBK di salah satu sekolah ternama di Jakarta. Di hari pertama anak-anak begitu antusias mengerjakan soal literasi. Mereka serius membaca teks yang lumayan cukup panjang karena memang soal literasi membutuhkan konsentrasi dan pemahaman secara komprehensif agar dapat menjawab dengan tepat setiap pertanyaan yang tertera. Setiap soal diberikan ilustrasi atau gambar sehingga anak-anak tidak terlalu jenuh dengan teks yang ada. Namun, kenikmatan tersebut tidak berlangsung lama. Diawali dengan satu anak yang mengangkat tangan dan berkata “Pak, tolong punya saya direset, pak.” Akhirnya merembet ke anak-anak lain. Sampai detik terakhir waktu tes  selesai masih ada anak yang meminta reset akun sampai 50 kali lebih. Reset akun ternyata terjadi juga di hari kedua ANBK saat mengerjakan soal numerasi. Kendala jaringan atau server eror membuat anak-anak tidak bisa fokus dalam mengerjakan soal bahkan ada anak yang tidak selesai dalam mengerjakan soal karena waktu habis untuk reset akun, relogin, restart dst.

Pengalaman di atas mungkin hanya satu contoh dan mungkin juga hanya terjadi di beberapa sekolah. Namun, hal tersebut harus dijadikan refleksi dan evaluasi bersama. Bila memang akan dijadikan parameter untuk menilai kualitas sekolah maka pemerintah harus memastikan fasilitas, sarana, prasarana yang ada memadai untuk pelaksanaan secara serentak di seluruh Indonesia. Hal yang paling utama harus diperhatikan adalah ketersediaan jaringan internet. Jika semua sudah dipastikan terakomodir dan koordinasi dengan baik maka tujuan ANBK untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mengukur input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan adalah penilain yang valid. Berharap pelaksanaan ANBK ke depan tidak dihiasi lagi dengan ‘Pak, reset’, server eror, relogin, restart, dst.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post