Fransisca Dafrosa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
OOOH.. BBM NAIK LAGI YA?

OOOH.. BBM NAIK LAGI YA?

‘Galang Rambu Anarki ingatlah

Tangisan pertamamu ditandai BBM

Membumbung tinggi

Maafkan kedua orangtuamu

Kalau tak mampu beli susu

BBM naik tinggi

Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi

Mungkin bayi kurang gizi..’

Lagu itu terdengar dari laptop suami yang sedang mengerjakan tugas negara alias menyusun soal untuk ujian. Saya di sampingnya sedang menyuapi makan anak kami yang baru usia setahun. Mendengar musik dari lagu itu anak kami menggoyang-goyangkan tangannya sambil tersenyum senang. Tanpa sadar saya ikut bersenandung menyanyikan lagu karya Iwan Fals, sang musisi legendaris tersebut. Irama dan diksi lagu itu begitu sederhana namun sangat bermakna. Isi lagu itu begitu relevan dengan kondisi saat ini.

Ya.. harga BBM naik lagi. Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM penugasan, subsidi, hingga non subsidi. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku pada Sabtu, 3/9/2022. Kenaikan ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax. Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Namun demikian, untuk BBM jenis non subsidi kenaikan harga tersebut berbeda di setiap wilayah masing-masing. Seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur hingga Papua.

Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM pasti melalui berbagai macam pertimbangan dan tentunya menciptakan berbagai respon mulai dari masyarakat, pengamat, dan pengusaha. Banyak pihak yang terdampak dari kenaikan BBM dan tersulut untuk melakukan bermacam aksi untuk menolak harga BBM yang sudah dinyatakan naik. Melihat hal tersebut ada yang mengganggu pikiran saya dan mengundang tanya. Apakah selama ini pernah harga BBM turun bila aksi demonstrasi dilakukan? Mungkin jawabannya pernah, semoga saya tidak salah ingat atau mungkin tidak pernah itu juga semoga saya tidak salah ingat lagi. Kalau iya pernah turun berarti usaha penolakan masyarakat didengar oleh pemerintah kalau memang belum pernah berarti ya kita sebagai warga masyarakat yang taat pemerintah harus punya trik yang jitu mengatasi persoalan ini. Salah satu cara yang bisa kita lakukan yaitu menambah pemasukan dan mengurangi pengeluaran. Contohnya mengurangi atau bahkan menghilangkan gaya hidup hedon, pintar-pintarlah dalam mengelola keuangan. Semoga pemerintah memiliki solusi yang tepat atas kenaikan BBM tahun ini sehingga tiga jenis bansos program pemerintah yang mulai digulirkan pada 1 September 2022 tepat sasaran dan semoga juga kenaikan ini diiringi dengan kenaikan yang lain, misalnya naik gaji karena kalau yang ini saya yakin tidak akan ada yang mau menolak. :)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post