Pandemi COVID-19 yang telah bertahan lebih dari dua tahun membuat orang terpaksa di penjara oleh keadaaan. Berbagai aturan diterapkan pemerintah agar menghambat penyebaran virus corona dengan pembatasan sosial, larangan bepergian, karantina, dan penutupan pintu kedatangan internasional. Kondisi tersebut membuat masyarakat lebih sering menghabiskan waktu melakukan segala aktivitas di dalam rumah. Menjalani kegiatan monoton seperti itu dalam waktu cukup lama dapat membuat kita memendam hasrat luar biasa untuk berlibur.

Bagi siapapun yang sedang merasakan lelah dan jenuh dengan rutinitas sehari-hari selama pandemi, refreshing mengunjungi objek wisata adalah salah satu obatnya. Objek wisata di Indonesia yang masih selalu saja diminati untuk refreshing para wisatawan yaitu Candi Borobudur.

Berdiri kokoh nan megah di Jawa Tengah, Borobudur sebagai salah satu objek wisata populer di Indonesia menyimpan pesona yang sungguh luar biasa. Tidak hanya menyimpan cerita sejarah yang berharga namun, suguhan pesona wisatanya pun amat menarik. Setiap wisatawan pasti berdecak kagum melihatnya. Mengacu pada situs borobudurpark.com, tiket masuk untuk wisatawan nusantara/lokal di atas 10 tahun sebesar Rp 50.000. Sementara untuk pengunjung dengan usia 3-10 tahun dibanderol setengah harga, yakni Rp 25.000. Lalu, harga tiket wisatawan lokal khusus rombongan pelajar atau mahasiswa minimal 20 orang sebesar Rp 25.000 sudah termasuk premi asuransi Rp 500 orang. Sedangkan untuk tiket wisatawan mancanegara dibanderol sebesar 25 dollar AS atau setara Rp 350.000 per orang. Untuk anak-anak, tiketnya seharga 15 dollar AS atau setara Rp 210.000 per orang.

Warisan budaya UNESCO yang dapat ditempuh sekitar satu jam saja dari Kota Yogyakarta ini memiliki 2.672 panel relief dan 504 archa Budha. Relief dan archa tersebut menghiasi setiap dinding candi. Jika menaiki anak tangga hingga ke puncak maka kita akan menemukan stupa terbesar yang terletak tepat di tengah candi, dikelilingi oleh 72 stupa yang berukuran lebih kecil. Stupa tersebut menjadi salah satu keunikan dan menjadi daya tarik dari bangunan Candi Borobudur.

Candi Borobudur memiliki struktur berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga zona di bagian luar, dan alam nirwana di bagian pusat.

Zona 1 – Kamadhatu - alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia sekarang. Ada 160 relief yang menjelaskan tentang hukum sebab akibat. Relief di zona ini menggambarkan sifat dan nafsu manusia, seperti merampok, membunuh, memerkosa, penyiksaan, dan fitnah.

Zona 2 – Rupadhatu - alam peralihan, di mana manusia telah dibebaskan dari urusan dunia. Terdapat 328 patung Budha secara keseluruhan, dengan hiasan relief pada setiap ukirannya.

Zona 3 - Arupadhatu - alam tertinggi, rumah Tuhan.

Terdiri dari tiga selasar lingkaran mengarah ke kubah atau stupa di bagian pusat yang mencerminkan kebangkitan dari dunia.

Selain untuk refreshing berswafoto di sekitaran candi, wisata ke Borobudur bisa juga sebagai proses healing karena setelah mengelilingi candi dan melihat berbagai relief di tiga zona tersebut kita pasti akan lebih bersyukur atas apa yang sudah Sang Pencipta berikan pada kehidupan kita. Rasa syukur itu akan membangkitkan energi baru untuk menjalani kehidupan yang lebih ceria dan semangat.