Fransiska Fajar Tri Hartini

Fransiska Fajar Tri Hartini, S.Pd.Sd., lahir di Surakarta tanggal 4 Mei 1966. Mengajar kelas 5 di SD negeri Kemasan 1 No. 64 Kratonan Serengan Surakarta Jawa Te...

Selengkapnya
Navigasi Web
Terbayar Sudah dengan Santet (1)

Terbayar Sudah dengan Santet (1)

Terbayar Sudah dengan Santet (1)

Sore telah merangkak menuju senja. Untunglah tadi pagi aku sudah berputar ke sekeliling rumah. Sekadar menyampaikan kabar atau rencanaku malam ini bersama keluarga. Dengan sedikit pongah ku katakan pada tetangga bahwa aku akan menuruti keinginan bapak dan simbok pergi ke kota. Bahkan menginap di tempat penginapan yang ada di kota selama semalam.

"Hebat kamu, Le! Hidupmu sudah mapan sekarang. Mobilmu bagus, bapak simbokmu kau ajak melancong. Tapi mengapa harus menginap di kota?" Tanya Lik Dibyo, tetangga sebelah rumah berbasa-basi.

Aku tahu pasti, dia masih menyimpan rasa tak suka pada keluarga kami. Entah lah rasa apa itu. Tapi menurutku, rasa iri lah yang menguasai hati Lik Dibyo sekeluarga. Terutama istrinya.

Suatu saat pernah ku dengar dia membicarakan rasa irinya itu dengan Budhe Yuda. Jelas terdengar nada kebenciannya.

"Coba, Budhe pikir! Masa anaknya tukang kayu, kok kelima-limanya bisa kuliah semua! Nggak mungkin kan kalau dia nggak punya pesugihan." Berapi-api sumbu pendeknya tersulut amarah.

"Ah, kamu. Lihat itu istrinya, dia menerima pesanan makan siang dari pabrik-pabrik sekitar sini!" Jawab Budhe Yuda menasihati.

Budhe Yuda memang bukan tukang iri seperti Lik Dibyo. Dan dia pilih menasihati yang baik, bukan malah ngompori seperti kakak Lik Dibyo yang tinggal di sebelah rumahnya.

Bersambung ....

Cerita ini sudah lama ku tulis tapi belum pernah tayang ke blog 😄

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Oma gaul. Akhirnya bertemu lagi kisah yang sudah lama terhenti.. hehe. Lanjuuut. Sukses selalu

08 Apr
Balas

Trmksh mas gr. Mau nyoba horror lg. Hehe ...

08 Apr

Asiiikkk, ceritanya seru ni. Maaf telat bacanya, Oma. Hihi....

15 Apr
Balas

CLBK ini oma.. cerita lama bersemi kembali haha... sehat selalu oma cantiik...

10 Apr
Balas

Eh, santet ini say. Haha...

11 Apr

ceritanya bakal seru nih ada permainan sangat segala rupa. Lanjut bu Siska

08 Apr
Balas

Siap,.p Rochadi

08 Apr

Alhamdulillah. Menyimak dari awal. Gak usah ke blog juga gpp Oma. Langsung bukukan saja.

08 Apr
Balas

Siaappp, Bunda. Tp ini br perjalanan crt nyicil sedikit2 biar jd bukit buku. Hehe...

09 Apr

Mantap, ini Bu. Judulnya aja bikin kepo. Buku baru, yaa.... Salam sukses.

08 Apr
Balas

Amin....cb genre horor lg, Bunda

08 Apr

Wih seru nih

08 Apr
Balas

Cb horor lg p gr

08 Apr

Mantap bund

08 Apr

Bakal seru ini ceritanya. Lanjut Oma. Sukses selalu.

08 Apr
Balas

Siap, bunda

08 Apr

Mantap

08 Apr
Balas

Mau nyoba lg versi horor, Mas Sandi

08 Apr

Lanjutkan

08 Apr

Siaappp....

08 Apr



search

New Post