Terbayar Sudah dengan Santet (12)
Terbayar Sudah dengan Santet (12)
Ternyata nampak jelas ditimpa sinar bulan wajah orang yang duduk di samping dukun itu. Pak Iman, ya...benar-benar wajah yang tak ada di anganku. Orang yang nampak baik, kenyataannya hanya di luarnya saja. Tutur kata seolah lembut, namun perbuatan jahat dilakukan di balik semua itu.
Ku senggol dengan siku kananku, tangan Mas Petrus. Dia pun nampak sepemikiran denganku. Terlihat dari kepalanya yang menggeleng-geleng kecil, sebagai tanda bahwa dia pun tak menyangka pelaku perbuatan itu adalah Pak Iman, sang ketua RT. Orang yang kelihatan bisa diteladani. Ah, masa bodoh.
Lalu, apa maksudnya Pak Iman berada di dekat tempat sampah bersama dukun itu? Apa dia akan menyantet seseorang? Atau...jangan-jangan dia malah terlibat dengan rencana Soni, anaknya yang berlaku jadi penjahat kelas teri itu, ya?
Bisa jadi dia memata-matai kami. Kalau-kalau anaknya kalah, dia akan ambil tindakan. Kalau anaknya menang, pura-pura tak terlibat kolaborasi licik ini.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah parah tuh pak Erte nya.. Harus dilibas tuh. haha. Lanjuuut. Sukses selalu
Siiaappp kita lihaatt...eh, kt libas
Pencitraannya pinter banget ya. Lanjut, Oma
Bgtlah, say. Nm nya jg org muna...hehe...
Kok Pak RT begitu...
Nah...itu dia. Hahaa...
Wah pak rt ... nggak nyangka... lanjut oma cantiik
Btl, say. Ternyata dia spt itu.
selalu menginspirasi bunda
Trmksh
Ceritanya penuh mitreri, keren Bu
Trmksh p Rochadi
Keren ceritanya. Sukses selalu Pak.
Hehe...kok pak? Ini oma, bunda. Haha.... Galfok ya bund?