Terbayar Sudah dengan Santet (18)
Terbayar Sudah dengan Santet (18)
Terlintas dalam bayanganku, istri Lik Dibyo, si ratu nyinyir itu berguling-guling kepanasan seperti boneka buatan dukun yang membantuku mengirim santet itu. Dia mainkan boneka itu di depanku sebagai simulasi saat istri Lik Dibyo menerima balasan dariku.
Ternyata dukun di sini pun sudah keren ilmunya. Seperti dukun dari Afrika yang menggunakan boneka voodoo untuk menyerang orang yang dituju. Huh! Rasain kau sekarang, Rabiyem! Kau kira hanya kau yang bisa menyakiti orang lain? Dendam kesumatku harus terbalas kali ini.
Tak sadar tersungging senyum sinis di bibirku. Tak ku sadari pula istriku mengamati dari sebelahku.
"Yah, ternyata benar kata Ana. Ayah akhir-akhir ini sering senyum-senyum sendiri, lho!" Ucap istriku sedikit membuatku kaget.
"Ayah itu membayangkan diri sendiri. Mulanya merasa cape banget karena jarak jauh harus setir sendiri. Ternyata nggak menyangka, kok bisa. Nah, makanya malah menertawakan diri sendiri." Kilahku asal-asalan.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pintar aja si ayah cari alasan hehe.... Eh tapi kok jadi ngeri ya sama balas dendamnya.
Hahaa...tenang say. Cm fiksi...
Sangat menginspirasi bjnda
Trmksh
Terkadang suka meremehkan diri sendiri ya Bucan
Bgtlah, bunda
Apakah perbuatan santetnya mulai terkuak.... ditunggu lanjutannya
Hehe...tunggu lanjutannya p gr
Sampai kapan Pun senyum membrrj7 huh by
Waduhh...tipo tuh bund. Hehe...
Istri tahu ga kalau lagi nyantet? Lanjuttt, Bu. Salam sukses.
Ga tau, bunda. Diam2 si suami melakukannya. Hehe ...
Senyum sendiri sudah ada indikator bund
Haha...
Sakit hati berbuah dendam. Semoga segera disadarkan. Keren ceeitanya Oma.
Hehe...trmksh bunda
Senyumlah sebelum senyum di larang
Haha...hayukk senyum bareng mas Kepsek...
Siap