Terbayar Sudah dengan Santet (7)
Terbayar Sudah dengan Santet (7)
Aku hanya menggelengkan kepala sambil terus berjalan. Pak Dhe Sastro berjalan cepat seakan mengejar langkahku.
"Makan nasi gule sebentar, yuk!" Ajaknya sambil menarik tanganku.
"Terima kasih, Pak Dhe. Besok pagi saja, ya?" Pintaku sopan.
Meski wajahnya masih nampak keheranan tapi kepala Pak Dhe Sastro mengangguk juga. Aku bergegas mempercepat langkah agar segera tiba di rumah. Akan ku ceritakan pada Kenes, adikku, bahwa kakaknya siap melindunginya. Pun pada bapak dan ibu bahwa aku bisa diandalkan untuk menjaga adikku. Apa pun resikonya. Yang ku tahu pasti ibu pasti akan memarahiku karena aku kesetanan, ngamuk tak karuan, seperti orang kesurupan.
Ya, sampai hari ini tak pernah ku lihat ibu marah-marah, apalagi ngomel tak karuan seperti istrinya Lik Dibyo, si Rabiyem itu. Ngakunya saja namanya Susilowati. Hihihi ... aku bisa tertawa dalam hati mengingatnya. Ah, namanya tak penting. Asal tabiatnya seperti kebanyakan orang, tak masalah bagiku.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap surantap Oma gaul. Lanjuuut. Sukses selalu
Trmksh mas gr
Kenes pasti seneng. Eh, dimarahin sm ibu bapak ga habis ngamuk tadi? Hihi....
Hahaa...pastinya dong. Meski ada rs bangga bp bhw anaknya melindungi sdr nya
Saya mah lebih fokus sama ilustrasinya, Bu Siska memang ayu tenan.
Hahaa...yg ayu aplikasinya, bund.
Siip... mantab oma cantiik... lanjuut....Jadi ingat kisah oma yg dulu kakak beradik sebatangkara , kakanya sangat sayang ke adikya, apa ya judulnya...Terus diangkat sama bapak yohanes dan ibu siska hehe...
Jdl nya sebatang kara, sdh cetak jd buku, say
Kisah yang menginspirasi bunda
Trmksh
Bayangin si Rabiyem itu...haha.... Lanjut, Bu. Salam sukses.
Hahaa... Org nya ada bnr lho bubd. Cm crt nya fiksi
Keren ceritanya Oma. Semoga sehat selalu.
Amin...trmksh bunda
Amukan super ha ha
Hahaa....supermi mas Sandi
Ya ya Oma ha ha