Teruslah Berbuat Baik

Beberapa hari kaki yang sakit karena terjatuh kemarin, terasa ngilu. Entah mengapa bisa seperti itu. Mungkin karena hari Jumat lalu aku terlalu banyak berdiri dan mondar-mandir. Maklumlah hari Jumat menjadi hari kelabu kami, keluarga besar SDN Kemasan 1 Surakarta. Hari itu kami kehilangan salah satu guru, Aina Nur Aini, guru PAI.

Pagi hari setelah melakukan presensi saya segera pergi ke Kantor Kelurahan Kratonan yang ada di depan sekolah untuk menyambut tamu-tamu, para pelayat yang berempati kepada keluarga besar sekolah kami dan keluarga almarhumah.

Hari Senin sore, saat selesai presensi pulang, anakku yang beberapa hari ini mengantar jemput ku, tak bisa menjemput karena ada keperluan yang tak bisa ditinggal.

Tengak-tengok ke kanan kiri, barangkali ada teman yang searah pulang dan bisa ditumpangi. Biasanya ada teman yang mengantarku dengan senang hati sampai rumah. Tapi sore hari ini dia sedang membantu tugasku untuk mendampingi murid yang ikut giat gelar senja di halaman Balaikota Surakarta. Ada teman lain yang searah tapi beliau ada keperluan menjemput istrinya.

Eh, tapi tiba-tiba masuk ke kantor guru, seorang teman, guru PAK yang masih muda belia menawarkan bantuannya untuk mengantarku pulang. Tentu saja jawaban 'iya banget' yang ku berikan padanya saat dia bertanya.

Diambilnya motor matic Varionya dan memutar balik menjemputku di depan pintu kantor meskipun aku sudah mencoba berjalan pelan-pelan menuju tempat parkir kendaraan guru. Di perjalanan dia pun mengucap terima kasih karena pada lomba Mapkris, aku sudah membantunya melatih murid-murid yang maju lomba Mapkris hingga pulang membawa 6 oleh-oleh kejuaraan di tingkat Kecamatan dan 1 pemenang tingkat Kota Surakarta.

Sampai di rumah dengan selamat adalah suatu anugerah-Nya. Segera ku ucap terima kasih padanya dan menawari dia untuk mampir ke rumah. Tapi karena perjalanannya masih jauh ke tempat tujuan yaitu di Kabupaten Klaten, maka diurungkannya untuk singgah sejenak.

Sepulang teman, tak henti ku ucap syukur pada-Nya sang Maha Penolong. Betapa pertolongan-Nya datang bisa lewat siapa pun yang dia kirim. Ku semangati diri ini, dengan kata-kata motivasi. "Teruslah berbuat baik, teruslah senang membantu dengan apa yang kita punya. Percayalah Tuhan menolong pada saat yang tepat."

Setiap waktu kata-kata motivasi itu akan terus ku ucap meski dalam hati. Bukan supaya orang lain juga mau menolongku. Tapi semata karena Tuhan tak pernah ingkar janji. Janji-Nya selalu ditepati pada waktu yang tepat. Amin...🙏🙏