Kebijakan Pemerintah terkait PTM (pembelajaran tatap muka) pada semester genap di awal tahun 2021 ini seyogyanya telah menyisahkan masalah tersendiri dalam dunia pendidikan kita. Betapa tidak, adanya Covid 19 selama lebih kurang 9 bulan telah berdampak luas, terutama dampaknya bagi keberlanjutan kualitas belajar anak. Selama masa pandemi praktis sekolah-sekolah diliburkan. Seluruh siswa dihimbau belajar dari rumah, aktivitas siswa dibatasi, tidak boleh ada kontak fisik dan setetusnya.

Bisa kita bayangkan selama itu anak-anak merasa terkekang dan bosan karena terlalu lama di rumah. Hal inilah yang dihawatirkan, yang mana akan muncul berbagai petilaku-petilaku menyimpang dari anak dalam konteks afektif, yang pada akhirnya akan mengurangi semangat belajar anak itu sendiri. Semangat belajar anak inilah yang menjadi masalah terbesar kita. Anak-anak akan mengalami kesulitan secara sosio-emosional saat harus kembali belajar di sekolah, yang terjadi justru shock, kurang semangat bahkan stress.

Untuk itu perlu dipikirkan oleh Pemerintah bersama seluruh stake-holder adalah bagaimana smencari olusi dan strategi dalam rangka mengembalikan semangat belajar anak-anak secara holistik. Tentunya dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kebijakan PTM perlu juga dibarengi dengan solusi yang konstruktif demi mengembalikan semangat belajar anak. Kebijakan Trauma Healing adalah salah satu pendekatannya.

Kota Bima, 10 Januari 2021