Alhamdulillah, buku yang saya pesan secara langsung lewat penulisnya sudah datang, kemarin. Judul bukunya adalah 'Pak Guru Menjadi Tamu Allah'. Buku ini ditulis oleh senior saya, Pak Haji Syaihu. Beliau adalah teman saya yang sekaligus mentor, di mana dulu saya pernah bekerja sekantor. Memang kemampuan tulis-menulis beliau sangat mumpuni, terbukti saat sebelum bergabung di gurusiana beliau menulis artikel setiap hari di website kemenag provinsi Jawa Timur. Bahkan tidak hanya satu artikel, beliau sering menulis dua atau lebih artikel setiap harinya. Jadi, untuk urusan jurnalistik, beliau adalah salah satu orang yang dapat dijadikan rujukan belajar, entah sebagai pemateri dalam seminar jurnalistik atau sekadar sharing informal.

Ketika saya tau kalau beliau menerbitkan buku 'Pak Guru Menjadi Tamu Allah', saya tertarik untuk membelinya. Setidaknya ada dua alasan saya membeli buku beliau. Pertama, karena saya anggap buku beliau inspiratif, dan yang kedua karena buku beliau sangat memotivasi. Menciptakan alasan itu sangat penting, karena apa yang akan kita dapat bergantung sekuat apa alasan yang kita buat.

Buku ini saya anggap inspiratif. Sejauh yang saya tau, tidak banyak kalangan guru yang mampu membuat buku, khususnya di lingkungan Kemenag. Oleh karena itu, sosok seperti Pak Haji Syaihu ini layak untuk dijadikan tauladan bagi guru lainnya seperti saya. Setidaknya beliau telah menjadi pelopor dalam aktivitas literasi, khususnya pembuatan buku. Hal itulah yang saya anggap sebagai inspirasi.

Kita bisa mencontoh beliau dalam memaksimalkan waktu menulis kata demi kata di sela-sela kesibukannya. Kita juga bisa mencontoh semangatnya, bagaimana gaya tulisannya, dan beberapa sisi lainnya. Jadi, pada alasan pertama ini kita terinspirasi agar bisa menulis dan mampu membuat buku.

BUku 'Pak Guru Menjadi Tamu Allah' ini juga sangat memotivasi. Adakah orang yang mengaku muslim tapi tidak ingin pergi haji? Menurut saya kok tidak ada. Nah, seberapa besar motivasi kita pergi menunaikan ibadah haji itu bergantung pada pengetahuan dan niat kita. Orang yang tidak tidak mengetahui dan memahami syariat diwajibkannya haji maka dia tidak akan termotivasi berangkat haji. Begitu pula orang-orang yang tidak pernah membaca cerita tentang haji, atau sekadar melihat foto-foto objek tanah suci maka sulit untuk memiliki motivasi yang tinggi. Nah, di buku ini Pak Haji Syaihu mengulas secara detil kisah perjalanan ibadah haji beliau. Mulai dari menjelang pemberangkatan, saat di tanah suci, hingga saat tiba kembali di Surabaya.

Semoga buku ini benar-benar mampu menginspirasi dan memotivasi saya dan pembaca lainnya. Tetaplah produktif pak Haji, dan terus tularkan semangat literasi pada kami.

Terima kasih dan salam hormat.