Pasar Gedang Lumajang
Pasar Gedang Lumajang merupakan tempat bertemunya sekelompok masyarakat yang saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan sebagian besar masyarakat setempat bermata pencaharian sebagai seorang pedagang dan petani. Sehingga masyarakat setempat memanfaatkan Pasar Gedang Lumajang sebagai wadah untuk menjual hasil perkebunan mereka. Pasar ini juga masih tergolong pasar tradisional yang memiliki skala pelayanan regional. Pasar ini mayoritas menjual pisang, yang di dalamnya beraneka ragam jenis pisang, dari situlah pasar ini diberi nama Pasar Gedang Lumajang. Meskipun namanya Pasar Gedang Lumajang, uniknya di pasar ini terdapat beberapa pedagang yang tidak hanya menjual buah pisang saja, melainkan buah alpukat, nangka, kelapa, bahkan ada yang menjual baju, jamu, ikan, dan kelontong. Banyaknya jumlah pedagang yang ada dipasar ini, tidak menutup kemungkinan banyak jumlah pembeli yang datang untuk melakukan transaksi. Banyaknya masyarakat yang ada dipasar, sehingga masyarakat kurang bisa memerhatikan kondisi lingkungan yang becek, kumuh, bahkan tidak beraturan. meskipun begitu, kondisi tersebut tidak merusak eksistensi Pasar Gedang Lumajang. Faktor utamanya stigma masyarakat setempat yang kurang memerhatikan terhadap masalah tersebut.
Pasar Gedang Lumajang satu dari dua pasar besar yang ada di kecamatan Ranuyoso yang terletak di Jalan Raya Wates Wetan, yang memiliki status jalan provinsi. Jalan Raya Wates Wetan merupakan jalan yang menghubungkan berdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal. Jalan Raya Wates Wetan memiliki peran penting bagi masyarakat kabupaten Lumajang, dalam mendukung perkembangan sektor perdagangan dan jasa. Hal tersebut dikarenakan Jalan Raya Wates Wetan menghubungkan antara kabupaten Lumajang dengan kabupaten Probolinggo. Keberadaan Pasar Gedang Lumajang menyebabkan Jalan Raya Wates Wetan tidak terlepas dari kemacetan lalu lintas karena memiliki aktivitas yang begitu besar.
Kemacetan yang terjadi disebabkan akibat ketidakseimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan jalan yang tersedia serta kapasitas efektif ruas jalan yang direncanakan akibat adanya hambatan samping tepi jalan. Kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Wates Wetan tidak lain dikarenakan aktivitas ekonomi, yang berupa parkir dibahu jalan karena pertokoan yang tidak memiliki lahan parkir dan pedagang yang tidak mempunyai kios, sehingga menggunakan bahu jalan sebagai tempat berjualan.
Tetapi dengan masalah kemacetan ini, menjadikan Pasar Gedang Lumajang memiliki eksistensi lebih terhadap perekonomian masyarakat setempat yang bergantung pada pasar ini. Dengan begitu, banyak pengguna jalan yang mengetahui keberadaan Pasar Gedang Lumajang, yang besar kemungkinan membuat pengguna jalan bertanya-tanya karena kemacetan yang dialaminya, dan pada akhirnya mereka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa kemacetan tersebut tidak lain karena besarnya aktivitas masyarakat yang ada di Pasar Gedang Lumajang ini.
Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Afrida BR., Dra., M.S. selaku dosen pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia atas motivasi terbitnya artikel ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasan yang keren
Mantap betul