Jurnal Refleksi Minggu Ke-12
Jurnal Refleksi Minggu Ke-12
Oleh : Sulastri, S.Pd.
CGP Angkatan 4 Tahun 2021
SMK Negeri 2 Tulungagung
Fasilitator : Suyatno, M.Pd., M.Kom.
Pengajar Praktik : Imatul Awaliyah, M.Pd.
https://www.youtube.com/watch?v=xTUaru8rTw8
Berikut ini Jurnal Refleksi Minggu Ke-12, yang saya susun dengan teknik 4 F ⟮Facts, Feelings, Findings, Future.
FACTS
Minggu ini, pembelajaran dimulai dengan eksplorasi konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional. Saya mengamati video tentang pembelajaran sosial-emosional, mindfulness, cara kerja otak, teknik STOP, membaca bahan bacaan tentang kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Saya juga mempraktikkan teknik STOP. Dalam sesi diskusi asinkron, saya membedah lima kasus yang disajikan, memberikan analisis dan kemungkinan-kemungkinan, kemudian mempostingnya dalam forum diskusi untuk didiskusikan bersama rekan CGP lainnya. Dalam diskusi ini, saya mendapat masukan dan penguatan, serta memberikan masukan dan apresiasi kepada rekan lain. Hambatan yang saya temui dalam pembelajaran ini adalah saya terkendala waktu mengerjakan, karena bertepatan dengan persiapan pengajuan kenaikan tingkat, dan penghitungan angka kredit. Saya menyempatkan diri mengerjakan tugas di sela-sela kesibukan itu.
FEELINGS
Dalam mempelajari Pembelajaran Sosial dan Emosional, saya merasa tertarik, antusias, dan ingin tahu lebih dalam. Materi ini sangat aplikatif, berguna dalam menghadapi berbagai masalah dan tekanan, seperti menghadapi siswa, hubungan dengan rekan guru dan atasan, hubungan dengan keluarga, maupun pergaulan di masyarakat. Saya merasa perlu untuk menerapkan kesadaran penuh dalam setiap kegiatan saya, perlu mengelola diri dengan lebih baik, meningkatkan kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan belajar mengambil keputusan dengan bertangungjawab.
FINDINGS
Selama saya menjalani profesi sebagai guru, ternyata saya belum sepenuhnya menggunakan kesaaran penuh dalam melaksanakan kegiatan maupun menghadapi masalah. Saya seringkali reaktif terhadap suatu situasi. Proses pembelajaran selama seminggu ini memberikan banyak pengetahuan mengenai kesadaran penuh, mengelola emosi, mengelola diri, empati, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Kompetensi Sosial dan Emosional ini sangat penting dalam menjalankan peran sebagai guru.
FUTURE
Pembelajaran yang saya dapatkan mengenai Kompetensi Sosial dan Emosional ini saya rasa belum cukup, masih perlu diperdalam melalui diskusi, mengamati praktik baik rekan guru, dan penjelasan-penjelasan dari fasilitator. Dengan mempelajari lebih dalam tentang Kompetensi Sosial dan Emosional dan praktiknya di kelas, saya akan lebih siap menghadapi berbagai situasi yang perlu respons yang tepat, dapat menjalin hubungan baik dengan siswa, rekan guru, dan kepala sekolah, dapat bekerja sama dalam menjalankan tugas secara kolaboratif, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
“Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama”(Nadiem Makarim)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Salam literasi