Ketulusan Surti
Pentigraf#menulis lagi hari ke-10
Ketulusan Surti
Wajah cantik itu terlihat tersenyum. Tangannya cekatan mengusap tubuhku yang tergolek lemah. Memperlakukanku dengan hati-hati, takut membuatku kesakitan. Kutatap wajahnya lagi, ketulusan yang kudapati. Ohh... beruntungnya aku.
Yaah, beginilah aku sekarang. Hidupku tergantung dari belas kasihan. Beruntung aku ditemukan Surti, anakku yang lama terpisah dariku, dua puluh dua tahun yang lalu karena kutitipkan di sebuah panti asuhan, dengan alasan aku tidak mampu mengasuhnya.
Perasaan bersalah menderaku. Dalam ketidakberdayaanku, semakin membuatku terpuruk. Apakah Surti akan tetap memperlakukanku dengan baik, seandainya dia tahu bahwa aku pernah hendak melenyapkan dirinya saat masih dalam kandungan karena dia tumbuh dalam rahimku sebab perbuatan bejad seorang pemerkosa?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pentigrafnya bun. Mudah-mudahan surti tetap mengasihi ibunya, meskipun dia tahu apa yang terjadi. Salam sukses.
Iya bu, terima kasih sudah singgah
Takdir Tuhan yang terbaik untuk hambanya
Betul bu
Keren bun, lanjut bun
Terima kasih bu
Keren pentigrafnya Bu Ges
Makasih bu Yul
Smkin indah bunda,lanjut terus berkarya.
Terima kasih singgahnya bu Cant
Alurnya koq saya suka ya... salam literasi bu
Terima kasih bu Rin Cant, sudah singgah