Tantangan menulis 30 hari#gurusiana#hari ke 30

      Nilai Hidup Warisan Ibu

      Hari ini, tanggal 15 Juli 2020, genap lima belas tahun yang lalu Ibu menghadap Yang Maha Kuasa. Aku mengenang Ibu yang begitu besar perhatian dan pengorbanan untuk anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Ibu yang sangat sederhana dalam penampilan dan sikapnya, tetapi memiliki semangat yang luar biasa, ingin anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan. Jangan sampai bernasib seperti Ibu.

      Ini cerita Ibu waktu masih anak-anak. Kala itu Ibu sudah lulus dari sekolah rakyat. Ibu ingin seperti kakaknya laki-laki, melanjutkan ke SMP. Sore hari sebelumnya, Ibu mengumpulkan daun pisang yang banyak terdapat di halaman rumah Eyang, untuk dijual ke pasar, mendapatkan uang pendaftaran. Pagi saat Ibu sudah siap berangkat, Eyang Kakung tidak mengijinkan, untuk apa perempuan sekolah. Kaki Ibu sampai terluka terkena sabit yang dilemparkan Eyang Kakung.

      Maka saat aku bilang pada Ibu ingin melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, beliau sangat mendukung, walaupun Ibu pontang panting mencari beaya sekolahku. Melihat perjuangan Ibu, aku bertekad sekolah sungguh-sungguh dan segera lulus dan bekerja.

      Pesan Ibu yang sangat berkesan adalah bahwa lebih baik mewariskan ilmu daripada harta. Dengan ilmu manusia dapat menjalani hidup lebih berguna, daripada mendapat harta tetapi tidak bisa menggunakan dengan baik. Dan itu kami buktikan, dengan bekal ilmu yang kami dapat, anak-anak Ibu, dengan izin dari Tuhan Yang Maha Pemberi, semua bisa bekerja menafkahi keluarga masing-masing.

      Satu pesan lagi dari Ibu, kami semua harus bisa selalu hidup rukun, dengan keluarga, saudara dan handai tolan. Beliau berprinsip nduwe mungsuh siji kakehan, rewang sewu ijih kurang. Itulah nilai nilai  hidup yang diberikan Ibu.Terima kasih Ibu, semoga segala dosa dan salah Ibu mendapatkan ampunan dari Tuhan Yang Maha Rahim.