Terbungkus Rindu
Mengapa rindu datang tanpa permisi ?
Selalu menjadi tamu yang enggan berpamitan pergi..
Kala hati menggebu..
Ingin berujung temu..
Betapa pun hati memberontak..
Lidah ini kelu, diam membisu..
Oh sungguh, bodohnya aku..
Begitu sulit rasanya membendung hati yang terbungkus rindu..
Ingin rasanya aku berteriak pada perhiasan malam, aku ingin bertemu dia yang ku rindu..
Namun..
Apalah daya hayati..
Hanya mampu menabung rasa yang kian menggunung..
Tak kunjung temu..
Sebab, ada ribuan kilometer jalanan yang membentang, memisahkan...
Tapi..
Tak usai doa di sepertiga malam ku..
Dengan penuh harap, aku meminta agar kita segera bertemu..
Semangaaat !! Aku tak akan kalah dengan jarak..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Indah puisinya ibu cantik.. Keren dan mempesona.. Salam santun
Alhamdulillah, terima ksih ibu sudah singgah di artikel perdana saya..
Puisi yg indah.Sukses selalu untuk Bunda cantik
Terima kasih, aamiin allahumma aamiin.. Semoga doa baik berbalik dengan bunda juga, terima ksih sudah singgah di artikel perdana saya..