Setiap kali saya diskusi dengan istri saya tentang sesuatu hal terutama masalah pendidikan, sering istri saya mengingatkan “ mbok ditulis mas ide ide tadi, pasti akan menjadi tulisan yang menarik”. Saya pikir betul juga ya. Tapi setiap kali keinginan itu muncul saat sudah berhadapan dengan laptop, tiba tiba seperti hilang begitu saja ide tadi atau rasanya tak ada kalimat muncul untuk memulainya.

Sampai suatu saat, istri saya cerita kalau barusan ikut pelatihan menulis bersama penerbit Media Guru dengan nama pelatihan Sagusabu. Katanya, menulis itu tidak harus serius mas. Katanya lagi, “njenengan kan punya beberapa naskah tulisan, mbok itu saja dikembangkan”. Tak pikir iya ya.., tapii masih saja belum mendapatkan mood untuk memulai menulis. Rasanya saya lebih gampang berdiskusi dengan bahasa lisan. Berbagai gagasan, ide ataupun bahasan begitu mudah keluar ketika mendiskusikan sesuatu masalah. Saya penasaran dengan sistem pelatihan sagusabu lebih lebih ketika istriku menunjukkan hasil karyanya berupa buku kumpulan puisi sebagai hasil tindak lanjut pelatihan. Maka ketika seorang guru di sekolah binaan saya sebagai pengawas menyampaikan bahwa di wonosobo akan diselenggarakan pelatihan menulis itu, saya gembira menyambutnya.

Saat saya tahu bahwa pelatihan akan dilaksanakan tanggal 28-29 April 2018, hati sempat bimbang. Tanggal itu bertepatan dengan tugas menjadi juri pemilihan PTK berprestasi, dan sabtu sore hingga malam ada tugas pelatihan sebuah organisasi masyarakat yang saya geluti. Saya sempatkan tanya ke panitia, apakah harus ikut penuh dari awal hingga akhir? Jawabnya :” tidak harus, yang penting bila ada tugas dapat menyelesaikan”. Ok, saya akhirnya ndaftar dengan mantap. Tujuan utama menuntaskan penasaran saya tentang sistem pelatihan sagu sabu yang konon bisa mendorong orang awam menjadi penulis dan juga untuk memenuhi dorongan istri.

Saya hadir terlambat, masih berkesempatan menerima materi dari pak Ikhsan, direktur Media guru yang inspiratip. Sungguh motivator ulung yang mampu menggugah saya sadar bahwa menulis itu mudah, tidak perlu serius dan apa saja bisa jadi tulisan. Kemudian dilanjut materi dari pak Murman, seorang kepala sekolah yang telah berhasil menerbitkan beberapa bukunya melalui media guru hasil pelatihan sagusabu. Cukup menarik isian materinya yang diselingi dengan tugas hingga saya tidak sadar bahwa sore itu sudah ditunggu tim di Banjarnegara untuk berangkat ke Pagentan. Akhirnya saya ijin untuk pulang mendahului.

Rencana saya, di arena pelatihan Ormas malam nanti, saya akan mencoba nyambi menulis melanjutkan tugas dari pak Murman. Tapi ternyata itu tidak terjadi, karena laptop saya dipakai untuk presentasi. Akhirnya saya menulis tulisan ini mulai tepat pukul 24.00 setibanya saya di rumah. Moga tulisan ini dapat mendorong keberanian saya untuk menulis yang lain dan akhirnya dapat menulis sebuah buku sebagai hasil dari pelatihan yang luar biasa ini dan semoga besok pagi masih ada kesempatan utnuk kembali mengikuti pelatihan hari kedua..aamin.

Agus Hidayat, 01.25. Ahad 29 April 2018