Sastra
Sastra saya merasa sekarang ini saya merasa tinggal nama, benar agak miris bila melihat sastra sekarang berteman baik dengan kapitalisme. Sastra yang idealis kini menjadi barang dagangan ( komoditas ). Sebenarnya , ini merupakan dampak dari perubahan idealisme para sastrawan. Kini sastrawan menulis bukan dengan idealisme sastra, namun untuk mendapat kapital. Dalam hal ini yang saya agak sesali adalah bagaimana semua cepat berubah. Keindahan sastra hanya menjadi komoditas dan karya sastra yang dihasilkan serasa murahan. Untuk itu idealisme sastra harus dipulihkan. Bila tidak sastra akan semakin terpuruk. Bahkan, agak kasar sastra akan menjadi barang yang mudah didapat dan kehilangan " kewibawaannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantul
Mantap
Mantap
Salam literasi