Kabar yang Lain
Suara lembut mengayun di balik layar telepon,
mengawali cakap perihal kabar yang lain.
Awalnya
pengagum bersembunyi di balik suara,
melahirkan rasa berlebihan, menabahkan.
Waktu turut berpihak pada sebuah kabar memahitkan,
cakap terhenti padahal hati telah terpatri.
Semudah itu?
Bahagia memang mudah tumbuh bagi mereka yang telah lama menelan luka,
kedatangan seorang lain menumbuhkan rasa haru, diapun terbuai lesu
padahal kenangan telah lama tinggal,
perihal cakap telah menjadi tanggal.
Layar telepon tidak lagi menyala bahkan jarang tersentuh,
tubuh tidak lagi berdiri tegak, luruh.
Kabar yang lain membuat diri menjadi orang lain.
Berusaha bersuara semampunya, nihil.
Tak lain karena cakap tidak lagi terdengar,
layar telepon hanya menjadi sebuah cermin.
Laku, liku, dan aku hanya memandang,
setiap rupa yang telah menjadi kenang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bun..semoga kabarnya selalu baik. Sukses selalu dan salam kenal
Terima kasih semuanya, salam kenal. Sukses dan sehat selalu!
Diksi yang keren salam kenal ,sehat dan sukses sllu Bu