Dalam dunia pertanian kita mengenal adanya pupuk NPK. NPK merupakan singkatan yang merujuk kandungan di dalamnya yiatu Nitrogen, Phospate dan Kalium. Pupuk NPK berfungsi untuk membantu, mempercepat, memperbanyak, memperkuat tanaman serta memudahkan akar dalam menyerap hara pada tanah. Mempercepat pertumbuhan tunas dan mencegah kekerdilan pada tanaman. Mencegah tanaman mengalami kerontokan bunga dan buah, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian. Dengan demikian membantu meningkatkan produktivitas hasil panen.

Tidak ubahnya yang terjadi di dunia pertanian, pupuk NPK juga perlu diberikan untuk penulis. Dengan menerapkan pupuk ini maka diharapkan penulis bisa lebih lebih kreatif dan produktif.

Apa yang dimaksud dengan pupuk NPK untuk penulis?

Pupuk NPK untuk penulis merupakan singkatan dari Niat, Praktek dan Konsisten

Niat

Semua kegiatan hendaknya berawal dari niat. Niat yang baik menuntun kearah mana kegiatan akan dilakukan.

Ada penulis yang meniatkan kegiatannya untuk mencari popularitas. Ada juga yang ingin mendapatkan royalty. Apapun niatnya sepanjang mengandung nilai positif maka hal tersebut sah-sah saja.

Namun demikian jika niat atau tujuan yang telah dicanagkan tidak tercapai maka yang terjadi adalah kekecewaan. Ketika hal tersebut terjadi maka aktivitas menulis jadi stagnan, sebelum akhirnya berhenti. Berhenti menulis karena tujuan tak tercapai.

Sebelum hal ini terjadi maka bagi penulis awal ada baiknya meluruskan niat dan tujuan. Niatkanlah menulis itu untuk berbagi. Berbagi resep, tip, cerita atau ilmu. Karena berbagi maka ini merupakan kegiatan amal yang tidak menuntut apapun kecuali pahala.

Dengan menganggap kegiatan menulis sebagai kegiatan berbagi maka kegiatan itu akan jadi ringan. Malah kita bisa anggap sebagai kegiatan melepas energy positif kepada pihak lain. Dengan demikian tak hanya kita akan terbebas dari tekanan namun lebih dari itu kita merasakan akan mendapat pengobatan.

Menulis itu membebaskan. Memberi kemerdekaan jiwa…

Praktek

Meskipun menulis hakekatnya bergelut dengan dunia ide. Namun menulis itu aktivitas. Menulis itu dunia ketrampilan, psikomotor. Menulis terjadi kerena praktek. Menulis merupakan kegiatan mengikat ide dalam bentuk narasi.

Namun kita tahu bahwa yang paling sulit untuk memulai aktivitas ini adalah memulai itu sendiri. Makanya sebaiknya mulailah menulis dengan cara mekanik. Jika kita terbiasa dengan bolpen dan kertas, buatlah coretan apa saja sebelum menulis. Hal ini untuk menimbulkan efek gerakan mekanik tangan kita.

Jangan menunggu ide baru menulis. Tetapi pancinglah ide untuk keluar bersama tulisan. Bahkan mungkin sebelum ide itu muncul biarkan menulis tentang apapaun yg ada dalam benak anda sekalipun itu ide absurt.

Jangan menyalahkan ide pada saat menulis. Jangan hiraukan salah ketik, salah tanda baca, salah kalimat dan seterusnya. Biarkan tulisan itu mengalir bagai aliran air di sungai. Kadang aliran itu begitu liar tak terbendung. Maka tugas kita hanya meikuti alirannya. Akhirnya penulis itu sebagai tukang ketik yang dipaksa oleh menampung semua ide yang hadir.

Pada saat semua gagasan telah sempurna ditulis kini giliran waktunya melakukan perbaikan. Perbaikan bisa dilakukan mulai dari gagasan utamanya. Apakah rangkaian tulisan itu sudah mencerminkan keseluruhan ide yang anda bangun? Jika belum maka lanjutkan menulis sampai selesai.

Namun jika anda merasa tulisan tersebut telah mewakili ide yang anda tuangkan maka mulailah koreksi kalimat, kata dan pilihan kata sesuai dengan tujuan tulisan tersebut.

Konsisten

Untuk bisa konsisten maka perlu tahu ‘me time’ anda. Setiap orang tahu waktu yang paling efektif untuk kegiatan menulis. Sebagai penulis pemula waktu seperti ini bisa dijadikan latihan untuk tetap konsentrasi selama beberapa saat untuk focus melakukan kegiatan menulis.

Menulis itu aktifitas harian, berulang-ulang dalam sehari-hari, tidak boleh putus. Oleh karena itu aturan pertama adalah kapan waktu yg terbaik bisa anda lakukan dalam hari itu? Tentu anda bisa lakukan menulis sebelum tidur. Bisa juga pada tengah malam, pada sepertiga malam sampai pagi dan seterusnya. Ada pula penulis yang bisa beraktivitas di siang hari atau sore hari. Itu hal yang subjektif.

Aturan kedua durasi berapa lama anda sanggup untuk menulis secara produktif. Makin pengalaman seseorang sebagai penulis maka makin lama durasi untuk waktu bisa produktif. Kebalikannya jangan paksakan untuk memepergunakan waktu yang lama untuk menulis jika hal tersebut tidak menghasilkan karya apapun. Jangan boroskan waktu. Jangan kerja mubadzir. Lebih baik kita mempergunakan waktu secukupnya untuk menuntaskan sebuah tulisan. Jangan memaksakan aktivitas yang memakan waktu lama tapi tidak produktif.

Yang ketiga, meskipun hanya berlaku bagi orang tertentu adalah masalah tempat. Ada sebagin penulis menganggap tempat tertentu bisa membangkitkan imaginasi atau inspirasi. Ada yang perlu menulis di teras rumah, di halaman atau di dalam ruang kerja. Ada juga yang bisa melakukan pekerjaan menulis di luar rumah, di café, di perputakaan bahkan di tempat outdoor activity. Semua akan menjadi sumber energy untuk penulis atau hasil karya tulisannya.

Dalm hal profesi sebagai penulis seperti halnya pelari anda tidak serta merta memecahkan rekor jika tidak berlatih dengan disiplin. Lakukan kegiatan ini dengan rasa penuh cinta untuk berbagi. Lakukan latihan di suatu waktu dan tempat untuk tetap berlatih setiap hari. Dan laksanakan secara konsisten hari demi hari dalam waktu yang lama atau sepanjang waktu.

Semoga sukses..