*Karena Kita, Rumah ini (UPT SD Negeri 140 Lampuawa) Menjadi Besar*

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu,

Hari ini ada satu istilah yang mau saya bantah pengertiannya, tentang "perpisahan" yang jika artinya adalah berjauhnya jarak satu orang dengan orang lain atau lebih secara fisik dan psikis. Untuk berpisah fisik mungkin iya, tetapi psikis tidak

Saya tidak akan pernah dipisahkan dengan kalian semua, orang-orang baik yang saya temukan sebagai saudara-saudara saya, dan itu juga sebab kenapa waktu tiga tahun lebih bersama kalian di tempat ini serasa sangat sebentar sekali. Rasanya seperti seminggu lalu. Semua karena atmosfer persaudaraan dan kekerabatan kita bangun bersama dalam bingkai iklas dan keinginan bekerjasama.

Saya sungguh bertemu orang baik, dan itu kesyukuran saya kepada Allah swt. Baik dalam pengertian saya itu, adalah berjiwa kerjasama dan mau saling membantu dalam meraih keinginan bersama yaitu perubahan ke arah kemajuan pendidikan di rumah kita. Bersama menjadikan kenyataan konsep-konsep yang kita susun dalam bentuk rencana.

Baik itu, karena kalian adalah orang komunikatif, asik diajak bicara, berdiskusi, berdialog entah itu tentang program dinas atau sekolah kita dan berdiskusi tentang kehidupan dalam canda, tawa yang terjaga. Sungguh bahagia itu ada dan terukir indah menjadi cerita abadi dalam kehidupan saya kelak walaupun di mana kami berada.

Tiga tahun di UPT SD Negeri 140 Lampuawa ini saya tak pernah merasakan lelah sedikitpun, bahkan pulang terlambat dan datang lebih cepat. Semangat itu lahir karena saya bertemu tim kerja yang solid, saya bertemu saudara-saudara yang tak sedarah tetapi satu visi dan misi tentang peningkatan dan kemajuan pendidikan. Dan bertemu orang-orang baik yang berjiwa baik pula.

Mungkin kalian tidak pernah sadari kalau kedekatan yang kita bangun di UPT SD Negeri 140 Lampuawa besar bernama Sekolah ini adalah biang dari semangat yang hebat, biang dari program pendidikan kita bersama yang menggema dari persaudaraan yang jika hari ini kita akan dipisah jarak maka akan lahir rasa kehilangan dan akan menumbuhkan rindu yang subur.

Saat pisah di petang hari, saya selalu rindu esok pagi agar bertemu dengan staf hebat yang pekerja keras dan pemikir andal. Saya menceritakan tentang kehebatan kalian kepada orang-orang dekat saya dan saya menceritakan kebanggaan persaudaraan ini kepada mereka semua.

Yah kita akan dipisah jarak, saya akui saya akan merasa sangat kehilangan tim kuat dan saudara-saudara yang layak dan dapat diandalkan. Saya akan mencari kalian kapanpun dan di manapun. Terlanjur nama-nama kalian tercatat sebagai prasasti indah dalam kehidupan saya.

Senyum yang kalian tampakkan dalam kerja sekeras apapun akan abadi di kehidupan. Cerita indah yang lahir di teras ruang kelas, ruang-ruang kelas, di bawah pohon dan tempat parkir akan menjadi rentetan cerita kehidupan yang panjang. Dan semua itu akan saya cari dalam keseharian saya. Dan di situlah saya akan merasa kehilangan. Saya akan rindu kepada kalian.

Sampaikan salamku pada istri/suami dan anak-anak kalian. Sampaikan hormatku, sampaikan kepala UPT yang datang itu menitip salam hangat kepada keluarga kita.

Jaga diri dan keluarga maka itulah manifestasi dari perjalanan persaudaraan kita, itulah cara kalian menjaga rasa hormat itu.

Kita akan berpisah jarak berpisah raga tetapi tidak berpisah jiwa dan hati. Kita tetap akan bersama. Marilah saling mendoakan dari jarak yang tak pasti, marilah saling mendoakan walau satu di antar kita tidak tahu kalau diam-diam kita saling mendoakan sebegitu baiknya.

Masih banyak tugas yang kita rencana belum menjadi kenyataan. Ini salah satu rasa sedih itu, harusnya kita masih bersama menjadikan mimpi itu menjadi nyata. Tetapi akan ada pemimpin baru yang akan datang ke sekolah ini. Teruslah rawat kebersamaan itu, teruslah sirami rasa persaudaraan dan saling menghargai itu. Tetaplah utuh sebagai pribadi yang luhur.

Kita akan kembali bertemu, entah sebagai atasan dan bawahan, entah sebagai rekan kerja, entah sebagai partner dalam perkawanan, yang pasti kita sudah menjadi saudara, yang berjabat hati dalam kehidupan.

Terima kasih atas apa yang sudah kalian berikan kepada saya. Saya tak bisa membalasnya, Sungguh tak bisa. Tetapi saya punya doa yang banyak untuk kalian, doa-doa yang Insya Allah akan menjaga kita selamanya. Sebagai saudara, sebagai saudara.

Jangan larang saya jika bersedih bahkan menangis, saya sedikit cengeng untuk hal-hal seperti ini. Tetapi itu bukan air mata kesedihan apalagi kekecewaan

Namun air mata haru dan bahagia

Tulisan Perpisahan 27 September 2021

*Haerani, S.Pd.I.MM.Pd*

Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

TanGur 004 27092021

TantanganSehariSatuTulisan

SatuGuruSatuBuku

HomeSchoolMemories