Beberapa hari belakangan sekolah-sekolah sudah mengumumkan hasil belajar selama enam bulan belakangan. Sekaligus pengumuman mulai libur dan kembali masuk sekolah. Begitupan dengan para pekerja yang hampir setiap hari berkutat dengan pekerjaan. Sebagian dari mereka sudah mulai mendapat jatah libur dari pimpinan atau masih menunggu jadwal libur menjelang akhir tahun.

Jalanan sudah mulai padat, destinasi wisata sudah membludak, tempat-tempat penginapan sudah penuh. Dan memang hal seperti itu adalah sebuah kewajaran yang terjadi ketika libur hari akhir tahun. Serta didukung dengan libur anak sekolah dengan libur orang tua di tempat kerja, jadi liburnya serentak. Begitupun dengan dunia maya, sudah penuh dengan upload terbaru tempat yang dikunjungi, atau kata kata “OTW” yang berseliran di beranda kita. Wajar dan itu merupakan serba serbi liburan. Akan tetapi, sangat tidak wajar tatkala waktu liburan dihabiskan hanya untuk mengeluh. Mengeluh karena orang-orang sudah mondar mandir menghabiskan waktu liburannya. Mengeluh sebab disaat libur masih berdiam diri dirumah. Mengeluh karena uang yang dikumpulakan selama satu tahun belakangan tidak cukup untuk pergi liburan seperti halnya teman-teman yang lain. Setiap orang bebas memaknai makna libur, tanpa harus memkasakan seperti liburannya kebanyakan orang lain, yang pergi ketempat-tempat terkenal dengan biaya yang tidak sedikit.

Sebab banyak juga dari penikmat liburan, yang menghabiskan waktu liburannya tidak pergi kemana-mana tanpa harus mengeluh. Atau menghabiskan waktu liburanya berdiam diri dirumah sakit, Sebab sakit yang mneghampiri. Setiap orang boleh mengekspresikan bagaimana bentuk liburnya sendiri, berhak memaknai arti libur sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing.

Arti libur adalah waktu yang begitu ditunggu untuk merefleksikan dan mengendorkan urat-urat yang tegang akibat banyaknya pekerjaan yang haris dikerjakaan, jelas ini adalah pengertian libur menurut orang-orang yang sudah bekerja, lantas bagaimana pengertian libur versi orang-orang yang sudah hampir sepanjang tahun masih mencari pekerjaan. Atau libur adalah seni mengendorkan isi kepala yang selalu berkutat dengan kegiatan-kegiatan sekolah, tugas-tugas sekolah, dan berbagai rangkaikan aktivitas sekolah lainnya yang begitu padat, berangkat pagi pulang sore. Sudah pasti ini merupakan makna libur menurut anak-anak yang merasakan duduk di bangku pendidikan sekolah. Terus bagaiamana makna libur menurut anak-anak yang sudah putus sekolah, atau anak-anak yang sama sekali tidak pernah merasakan bangku sekolah.

Mari berhenti mengeluh. Sangat disayangkan, waktu liburan yang datangnya sangat-sangat dinantikan. Namun hanya dihabiskan dengan hanya membandingkan-bandingkan dengan cara liburannya orang lain. Kalaupun tidak bisa pergi liburan sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadikan liburan sebagai momen berkumpul berharga dan penuh waktu dengan keluarga. Sebab barangkali waktu seperti itu sudah didapatkan karena orang tua sibuk dengan pekerjaan dan anak anak sibuk juga dengan dunia sekolahnya, lalu jadikan libur sebagai momen memperbanyak syukur, sebab banyak diluar sana yang sudah lama tidak bisa berkumpul dengan utuh dengan keluarganya karena sesuatu hal.

Air Bangis, 25 Desember 2019.