Tagur 3

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).

Dalam ayat di atas Allah SWT menjelaskan agar kita para orang tua dapat menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Dalam hal ini tentu kita sebagai orang tua juga harus bijaksana menyikapi anak yang berpacaran. Nah, bagaimana Sikap orang tua terhadap anak yang berpacaran?

1. Sampaikan pada anak tentang kebesaran pada Allah SWT, jadi tidak langsung menasehati kalau pacaran itu haram. Namun berikan kisah indahnya pacaran setelah menikah.

2. Sampaikan cara-cara yang syar’i mendapatkan rumah tangga yang diridhai Allah SWT. Jika berkhalwat jelaslah bertentangan dengan agama

3. Suruh dia untuk mempersiapkan diri. Jika engkau sudah siap untuk menikah, ya silahkan menikah, namun kalau lanjut untuk pacaran jangan sudah cukup sampai di sini. Jika dia suka kepadamu, suruhlah dia datang saat dia siap menjadi suamimu.

4. Seandainya pacarnya datang ke rumah bagaimana?. Jika dia Bicara dengan wanita untuk membicarakan tentang pernikahan dibolehkan. Namun jika hanya ingin bertemu tidaklah dibolehkan.

5. Orang tua harus banyak-banyak berdoa. Karena zaman sekarang tekhnologi sudah demikian canggihnya. Kadang pacarnya datang melalui vidio call, WA.

Semoga anak-anak kita terhindar dari pergaulan bebas dan semoga dia mendapatkan jodoh secara syar’I aamiin.

Sijunjung, 28 januari 2022