hajra yansa

Perempuan 23 tahun yang jatuh cinta pada alam bebas, dan sedikit meluangkan waktu menjelajah di labirin kata. Saat ini mengabdikan diri untuk belaja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayat-Ayat Allah Bergema dalam Istana Kecil Di Bawah Kaki Gunung Gede Pangrango Jawa Barat

Ayat-Ayat Allah Bergema dalam Istana Kecil Di Bawah Kaki Gunung Gede Pangrango Jawa Barat

Perjalanan yang begitu jauh, yang mesti ditempuh ribuan mil. Tanpa secercah besit sebelumnya bahwa langkahku akan sampai ke titik ini. Di sebuah perkampungan, di bawah kaki Gunung Gede Pangrango Jawa Barat, orang-orang menyebutnya Kampung Gunung Putri Desa Sukatani. Kampung yang selalu ramai dikunjungi oleh para muda-mudi pencinta alam yang akan menaklukan puncak dengan ketinggian 3.019 mdpl atau sekedar melihat pesona mekarnya bunga edelweis atau bunga keabadian.

Sore itu, sekitar pukul 15.00 WIB Agustus 2018, saya dan 7 kawan laiinya tiba disebuah rumah di depan Masjid Assyarif, rumah yang nampak sederhana dari luar begitupun di dalamnya. Tanpa perabotan mahal, namun dindingnya dipenuhi lukisan kaligrafi yang tertata rapi dan sebuah jam dinding. Tujuan kami ke Desa ini tak lain untuk praktik konsultan sekolah. Kami disambut ramah dan disuguhi minuman teh hangat. Jelang beberapa saat satu persatu anak-anak berjilbab berparas ayu tiba menyalami kami. Ternyata anak-anak ini akan melaksanakan sholat berjamaah dan mengaji di rumah ini.

Rumah ini milik ibu Haja Neneng seorang perempuan paru bayah yang tinggal sendiri, 1 (satu) tahun yang lalu suaminya telah meninggal sedangkan anak-anaknya sekolah dan bekerja di luar desa. Kami menyebutnya Umi, induk semang kami selama disini yang mengayomi dan memperlakukan kami layaknya anak kandungnya. Hampir dua minggu saya tinggal di rumah Umi, tiada malam tanpa lantunan ayat suci AL-Quran. Tiada pagi tanpa deretan anak-anak yang menyebut nama penciptanya, Ayat-ayat Allah selalu bergema di rumah Umi setiap pagi dan petang. Anak-anak begitu fasih bersholawat baik perempuan maupun laki-laki. Seperti dalam kegelapan ayat-ayat Allah menghampiri sebagai pelita yang menyuguhkan terang, mendamaikan jiwa-jiwa pendengarnya, memfasihkan lidah-lidah pengucapnya. Anak-anak pengajian di rumah Umi begitu bersemangat, wajah-wajahnya berseri tanpa beban, mereka begitu menikmati setiap lantunan surat cinta Allah yang diucapkan. Walau kadang aku tidak memahami maknanya karena dilantunkan dalam versi bahasa sunda namun dari raut wajahnya seolah berkata aku gembira atau kata Umi abdi bunga.

Pengajian ini adalah amanah ibu Umi dan almarhum suaminya “agar menemani anak-anak di Kampung Gunung Putri tumbuh dan berkembang berpegang pada tali agama Allah dan mencintai Al-Quran.“ Begitu muliah amanah itu, sehingga sudah 25 tahun majelis ilmu ini dipegang oleh Umi, sebenarnya pengajian ini didirikan pada tahun 1945 sejalan dengan tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang didirikan oleh Almarhum Ibu Umi. Walaupun tanpa bayaran apapun Umi tetap semangat merawat. Untuk memahamkan ilmu agama kepada anak-anak, Umi membagi jadwal dalam sepekan untuk belajar. Hari Senin belajar tajwid, Selasa menghapal doa sehari-hari, Rabu belajar hadis, Kamis yasinan, Jumat Shalawatan dan Sabtu belajar Muhadorah (latihan dakwah untuk menjadi seorang ustazah). Umi juga rutin melakukan pengajian bersama ibu-ibu dalam sepekan. Begitulah Ayat-ayat Allah tetap hidup dan bergema dalam istana kecil di bawah kaki gunung Gede Jawa Barat.

Tidak ada sesuatu yang kebetulan, Allah telah menakdirkanku ke rumah Umi untuk menjadi seorang pembelajar. Aku suka takdir ini, atas semua kejutan-kejutan Allah yang begitu Indah. Allah mempertemukan aku dengan Umi agar aku mengambil banyak ilmu bahwa berguna itu dimulai dari hal-hal sederhana dan niat tulus yang terus-menerus terjaga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah, rumah yang tefih, tenang, tentram dan nyaman, karena selalu terintai kalamullah. Berbahagialah, karena sebaik bsiknya orang adalah yang belajar dan mengajar al qur'an. Sukses selalu dan barakallah

03 Jan
Balas

Benar sekali bu, rumah kita laksana istana yang harus terus dihidupkan dengan ayat Allah

04 Jan



search

New Post