hajra yansa

Perempuan 23 tahun yang jatuh cinta pada alam bebas, dan sedikit meluangkan waktu menjelajah di labirin kata. Saat ini mengabdikan diri untuk belaja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lingkar  U sebagai Strategi Peningkatan Kecakapan Literasi Peserta Didik

Lingkar U sebagai Strategi Peningkatan Kecakapan Literasi Peserta Didik

Sekolah merupakan pusat dari lingkaran pendidikan karena pemegang peranan paling penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Anak bangsa rata-rata membutuhkan 12 tahun untuk menamatkan pendidikan ditingkat sekolah, semenjak usia mereka 6 atau 7 tahun sudah memiliki keharusan menimba ilmu di SD (Sekolah Dasar) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas). 5 aspek paling penting yang dituntut dalam setiap jenjang pendidikan tersebut yaitu kecakapan anak berhitung, berbicara, mendengar, membaca dan menulis.

Terkhusus kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis atau kecakapan literasi diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun beberapa tahun terakhir pada Ujian Nasional, Bahasa Indonesia selalu menduduki peringkat terendah dari seluruh mata pelajaran yang diujikan. Salah satu penyebabnya adalah teknik pengajaran didominasi oleh budaya lisan bukan tulisan atau terfokus pada teori bukan praktik. Contohnya anak bisa menjelaskan penggunaan tata bahasa yang benar, menyebutkan macam-macam paragraf dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, namun mereka tidak mampu menuliskan gagasan sendiri walaupun hanya satu paragraf. Faktor laiinnya ialah rendahnya minat baca anak Indonesia, berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity (Gewati:2016), Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Membaca dan menulis memang aktivitas yang saling berkaitan.

Survei yang penulis lakukan pada beberapa mahasiswa di kampus saat bergabung dalam UKM di kampus didapatkan pula bahwa kemampuan mengungkapkan gagasan dalam hal ini menulis masih minim apalagi membuat kalimat pertama sebuah tulisan. Alasan mereka pun mengarah pada teknik pengajaran di sekolah yang lebih menekankan pada teori. Berangkat dari hal tersebut, strategi melek literasi harus jadi perhatian semua stake holder. Ada beberapa hal yang bisa di terapkan di sekolah sebagai institusi pendidikan seperti program yaitu Lingkar U. sebuah strategi peningkatan kecakapan literasi menuju mutu pendidikan sekolah yang berkualitas. Program akan berorientasi pada praktik penulisan gagasan yang dimulai dengan menulis hal-hal kecil disekitarnya seperti mendeskripsikan benda, rasa bahagia, sedih dan sebagainya. Sistem pengajaran lebih mengedepankan praktik tanpa menyampingkan teori. Langkah awalnya adalah membentuk sebuah kelas pola bentuk U, setiap anak diberi waktu beberapa menit untuk keluar kelas melihat dan mengamati benda-benda disekitarnya, lalu kembali masuk menulis gagasan hasil pengamatan. Siswa dapat juga menulis di luar ruangan. Tulisan tersebut akan dibahas, dibaca teman sebayanya sambil memberikan komentar sedangkan guru hanya sebagai teman, fasilitator atau pengarah sembari memberikan materi berdasarkan arah tulisan setiap anak. Secara tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi sipembaca dan sipenulis karena kedua-duanya saling belajar. Sehingga ke 4 aspek: menulis, membaca, berbicara dan mendengar dapat terpenuhi. Hal ini juga akan membuat kelas lebih aktif dan menanamkan rasa percaya diri setiap anak untuk menulis. Literasi di sekolah memang semestiya seimbang antara membaca dan menulis.

Langkah diatas telah kami lakukan pada tingkat mahasiswa di Kampung Buku Inninnawa termasuk penulis yang ikut dalam program penulisan dan penelitian anak muda dan kota. Kesimpulan dari program menunjukan pengajaran menulis gagasan hasil pengamatan lapangan jauh lebih efektif yang ditindaklanjuti dengan membaca buku yang berfokus pada makna dan tata bahasa penulisan . Artinya proses pengajaran mengedepankan praktek. Selain itu akan membuat kita jauh lebih banyak berinteraksi dengan teman sekitar dan alam sehingga membentuk beberapa karakter pada diri. Kecakapan literasi seharusnya memang dimulai dengan langkah sederhana dan hal-hal kecil disekitar kita untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah yang lebih berkualitas.

Sumber:

Gewati. Mikhael. (2016) "Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60. Dunia", https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia. Dikutip Mei 2018

Kompas.com. (2010). Nilai Bahasa Indonesia Paling Rendah. https://edukasi.kompas.com/read/2010/04/28/16353552/nilai.bahasa.indonesia.paling.rendah. Dikutip Mei 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen...program menulis dengan lingkar U, sukses selalu Pak

04 Jan
Balas

Makasih mba, Insya Allah kami terus menindaklanjuti

06 Jan



search

New Post